11

760 104 2
                                    

Satu hari atau dua hari, ngga tau tepatnya kapan terakhir kali Haruto bisa tidur nyenyak. Selalu aja Haruto keganggu sama urusan yang belum beres.

Kaya malam ini, Haruto kembali berkutat sama laptopnya. Padahal cowok itu masih harus bangun pagi buat sekolah besok.

Sampai,

"Kak, udah tidur?" Haruto memilih menelfon Junkyu. Karena status pacarnya itu yang masih online.

"Udah, mati suri malah" 

Haruto ketawa, "Galak ah"

"Ya kalo gue angkat telfon lo berarti masih melek apa gimana? To the point aja lo" 

Juteknya Junkyu itu gemesin.

"Gue ngga bisa tidur, padahal besok sekolah. Gimana ya?"

Junkyu terkekeh dari seberang telfon, "Ya ngga gimana-gimana dong, ganteng"

"Ah kak~. Tolongin, cerita apa kek biar gue ngantuk" rengek Haruto.

Junkyu diam beberapa saat sampai, "Boleh, sekarang udah dikasur belum? Udah cuci muka belum?"

"Udah beres semua kak, aman. Udah siap di nina bobo sama pacar gue yang paling ganteng" kata Haruto. Setelahnya Junkyu mulai bercerita banyak hal.

Dari kesukaannya sama dunia yang ngga masuk akal. Bahkan Junkyu tertarik dengan konspirasi alien itu beneran ada. Junkyu ceritain semua hal yang ada di otaknya meskipun kedengarannya makin ngga masuk akal.

Sampai Junkyu akhirnya terdiam. Junkyu menatap layar ponselnya yang nampilin kontak Haruto dengan tanda love putih di sebelah namanya.

Hanya ada satu arah percakapan sejak awal. Yaitu suara Junkyu yang tanpa henti bersuara. Sampai,

"Ruto, udah tidur?" 

Ngga ada jawaban. Karena pada kenyataannya cowok bermarga Watanabe itu udah ketiduran semenjak 30 menit yang lalu.

Junkyu tersenyum tipis dari kamarnya.

"Udah tidur beneran anaknya" kata Junkyu yang akan nutup sambungan telfonnya. Tapi gejolak hatinya menyuruhnya untuk melakukan hal kecil.

Jadi sebelum Junkyu menutup telfonnya.

"Ruto, kesayangannya Kak Junkyu. Gue sayang banget sama lo, bahkan semakin tumbuh rasa gue dari hari ke hari"

"Gue berharap yang terbaik buat lo, buat bang Hiko, buat keluarga lo. Dan buat kita"

"Good night. Sleep well my boy"

"Gue sayang sama lo, Haruto"

.      .        .       .         .

Paginya.

Haruto kesiangan meskipun ngga sampai telat. Untung aja Junkyu terus nelfonin dia sampai akhirnya Haruto kebangun jam setengah 7.

"Telat sekalian aja kenapa deh" komentar Jeongwoo.

"Diem lo, anak setan" kata Haruto.

Jeongwoo cuma mendecih sampai tangannya terulur buat ngasih sesuatu. Ternyata kotak bekal.

"Dari Junkyu"

Haruto senyum cerah, "Pacar gue pengertian banget. Iri ngga lo?" tanya Haruto.

Jeongwoo cuma natap malas ke Haruto. Males nanggepin.

Haruton yimpen kotak bekal itu di laci mejanya sebelum ngeluarin buku tugasnya. Tugasnya juga udah sempet dikerjain Junkyu. Meskipun keduanya beda kelas, Junkyu selalu mau ngebantu Haruto buat ngerjain tugasnya.

SweetnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang