[ DUA ]

1.4K 25 1
                                    

( WARNING!! TERDAPAT KATA KASAR DAN ADEGAN DEWASA)

🔞🙏

***

Bunyi jarum jam yang berputar pun mulai terdengar saat hening mulai melanda seluruh ruang apartemen Sella.

Entah iblis apa yang merasuki Ryan sampai sikap pria itu berubah 180° dari kali pertama Sella berjumpa dengannya di bar. Sikap Ryan yang sopan, lembut dan perhatian hanya bertahan selama empat bulan mereka menjalin hubungan.

Semenjak mereka tinggal bersama, perlahan sikap Ryan pun berubah kasar. Pria itu menjadi tidak terkendali saat marah, bahkan hal-hal kecil sekalipun. Sella pikir dia hanya cukup mengalah agar hubungan mereka baik-baik saja, tapi nyatanya pria itu malah semakin memburuk.

Sella menangis dengan bibir yang bergetar. Gadis itu sudah tidak tahu lagi dibagian mana dari dirinya yang salah hingga membuat Ryan menjadi brutal seperti sekarang.

Ryan mengetuk pintu kamar mandi dengan senyum tipisnya, membuat Sella menatap pria itu.

Wajah Sella sudah memucat, tubuh gadis itu juga bergetar hebat, sayangnya dia tidak bisa berteriak dan melawan karena tubuhnya yang sudah di ikat begitu pula dengan bibirnya yang di sumpal kain.

Sella menatap Ryan dengan memohon. Sudah hampir satu jam pria itu merendamnya dalam bathtub yang berisi air dingin. Belum lagi saat ini tubuhnya hanya mengenakan pakaian dalam saja.

"Menurut lo, kemungkinan apa yang bakal terjadi kalau video itu gue sebar?" tanya pria itu, kakinya sudah melangkah masuk ke dalam kamar mandi. Ryan menatap tajam mata Sella yang memerah karena kebanyakan menangis.

"Yang pasti bukan cuma karir lo kan yang hancur?" Ryan tertawa sarkas. "Gue gak pernah minta buat lo kasih tempat tinggal, gue gak pernah minta buat lo datang ke kehidupan gue. Semua itu lo sendiri yang lakuin, lo yang datang ke gue, lo yang ngajak kita buat tinggal bareng."

Ya, benar. Sella yang terlalu lugu akan semua ini, dirinya memang salah sejak awal. Sejatinya tidak ada manusia yang bisa mengatasi kesepiannya selain manusia itu sendiri. Sella terlalu menaruh harapan pada Ryan yang notabene adalah manusia bajingan.

Benar kata Nasti, bagaimana bisa dirinya mencintai sosok yang bahkan tidak tahu apa artinya cinta?

Sepertinya dunia benar-benar menertawakan Sella selama ini.

Sella menggeleng pelan saat melihat Ryan mulai menyetel kamera dan menaruhnya di sisi washtafel

Jangan lagi, please jangan lagi. Batin Sella terus menerus berkata diiringi dengan air mata gadis itu yang tidak berhenti sejak tadi.

"So, gimana kalau kita bikin video baru?" ujar Ryan, pria itu sudah melepaskan kimononya membuat Sella menggeleng kuat.

Gadis itu memejamkan matanya saat melihat Ryan tidak mengenakan apapun di tubuhnya. Alih-alih merasa kasihan karena melihat Sella yang bergetar, Ryan justru tertawa.

"C'mon baby, ini bukan pertama kalinya buat kita," Ryan melepas sumbatan mulut Sella dan terlihatlah bibir gadis itu berubah warna menjadi putih. "Lo lupa udah berapa banyak video yang kita buat?"

Ryan mengangkat tubuh Sella dari bathtub, kemudian melepas tali yang melilit kaki Sella namun tidak dengan tangan gadis itu. Ryan membiarkan tangan Sella tetap terikat.

Hampir saja Sella meluruh ke lantai kalau saja Ryan tidak menahan tubuhnya di antara dinding kamar mandi. Sella sudah tidak bisa lagi melawan, tubuhnya kedinginan dan bergetar. Ryan benar-benar berhasil membuat Sella tidak berdaya malam ini.

DEVIL LIKE AN ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang