[TUJUHBELAS]

388 20 0
                                    

⚠️ 17+

(Pembaca harap bijak 🙏)

***

"Lo pada gak kangen gue apa ya?" ujar Aldi, sambil duduk di antara Joan dan Gavi.

Malam ini ketiganya memilih untuk kumpul kembali setelah beberapa hari sibuk dengan kegiatan masing-masing. Marion's Bar adalah tempat andalan Gavi dkk untuk melepas penat akan sibuknya dunia perbisnisan.

"Pusing sama kerjaan kan lo pada? Makanya mending kaya gue, nganggur."

Joan berdecih, "Cuma lo yang bangga jadi pengangguran, heran gue."

"Lo tuh yang takut miskin, padahal duit lo udah bisa beli pulau. Gegayaan amat pake kerja segala," jawab Aldi yang lagi-lagi membuat Joan hanya mampu menggeleng heran.

"Gue dengar-dengar, katanya hotel lo tanam saham di perusahaan Bian. Bener Gav?" tanya Joan, membuat Gavi berhenti meneguk alkoholnya.

"Lagi-lagi si anak curut nyampah di bisnis lo," timpa Aldi ikut kesal.

"Jangan bilang bokap lo turun tangan lagi kali ini buat bujuk lo?" tanya Joan, lagi.

Entah sudah gelas keberapa Gavi meneguk alkoholnya sembari teman-temannya bertanya, kini rasa pusing mulai menyerang kepalanya walaupun masih bisa ia atasi.

Joan dan Aldi pun langsung paham akan gelagat yang Gavi tunjukkan, ternyata tebakan mereka benar.

Gavi tertawa sumbang, "Di, menurut lo Bian itu lebih sampah dari gue atau gak?" tanyanya dengan suara parau.

Aldi yang ditanya oleh Gavi pun tidak langsung menjawab, sepertinya Gavi hanya ingin mengoceh malam ini.

"Gue gak pernah lagi dapat perhatian bokap gue setelah kedatangan Bian di keluarga kami, gue ngerasa bukan anak kandung lagi," Gavi menyesap lagi alkohol di gelasnya.

"Semua hidup bokap gue isinya cuma, Bian, Bian, Bian dan gue dimata bokap gue cuma pembersih kotoran Bian, pembantu Bian, pemandu Bian." Gavi tertawa sarkas, ditatapnya Joan dengan mata sayu.

"Waktu itu lo nanyakan, siapa Rashita Anjani?" ujarnya, membuat Joan menghela napas.

"Sorry, gue sama Aldi gak maksud nyari tahu soal masa lalu lo, Gav. Lo juga gak harus cerita ke kita kok, gue sadar kalau gue sama Aldi kelewatan waktu itu."

Ya, bagaimana pun Gavi pasti punya alasan tersendiri untuk memulai ini semua. Joan dan Aldi tidak akan menghalangi lagi, mulai sekarang mereka akan mengawasinya saja.

Gavi yang melihat wajah menyesal Joan langsung menepuk bahu pria itu beberapa kali.

"Rashita Anjani itu cinta pertama bokap gue," ucap Gavi, pria itu melipat tangannya sambil menatap kedua temannya yang terlihat terkejut.

"Dulu, sebelum bokap dijodohkan sama nyokap gue. Dan Bian adalah anak dari panti asuhan yang mereka angkat sebagai anak di jaman pacaran," Gavi menjilat bibirnya yang mulai kering.

"Rashita seorang perawat yang bertugas di rumah panti itu. Yah, gue rasa itu cerita yang klise. Mereka jatuh cinta tapi tidak jodoh dan ya mereka selesai gitu aja."

DEVIL LIKE AN ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang