[DUAPULUHTIGA]

333 14 0
                                    

ADA PART FLASHBACK!

Sengaja gak aku tulis miring biar bacanya gak pening, semoga bisa ngerti ya...

Happy reading! 🍻

***

Rasanya sudah sangat lama Sella tidak mendatangi area pemakaman orang tuanya. Gadis itu tersenyum kala melihat gundukan tanah yang diselimuti rumput jepang itu terlihat bersih, sepertinya Pak Usman menjaga area pemakaman ini dengan baik.

"Hai, hari ini aku datang lagi, rasanya sudah lama sekali ya?" ujar Sella sambil mengusap batu nisan yang berisikan nama kedua orang tuanya.

Hari itu langit senja dan semilir angin sore seolah menemani Sella untuk bercerita bersama kedua orang tuanya, gadis bersurai lembut itu terus menceritakan segala hal yang sudah ia alami belakangan ini. Walaupun tidak ada yang menjawab dirinya, Sella tetap melanjutkan ceritanya dengan ekspresi yang berubah-ubah. Kadang dia tertawa, kadang tersenyum, dan kadang menangis.

***

15 Tahun Yang Lalu

Wanita berusia 38 tahun itu menatap pantulan dirinya di cermin kamar mandi dengan wajah cemas. Entah apa yang wanita itu pikirkan hingga dirinya berjalan ke arah shower dengan pakaian yang masih lengkap.

Dengan tergesa-gesa ia menggosok tubuhnya dibawah guyuran air, seakan ingin menghilangkan jejak kotor yang melekat pada dirinya. Mulutnya terus meracau tidak jelas, disertai dengan isakan kecil.

"Gak, jangan sampai ketahuan. Jangan sampai ketahuan, aku harus bersihkan diri, jangan sampai ketahuan," ujarnya berulang kali.

Setelah menghabiskan waktu hampir 20 menit di kamar mandi, wanita itupun keluar dengan balutan handuk kimono putih, rambutnya yang basah ia biarkan terurai. Saat dirinya tengah sibuk mencari pakaian, suara ketukan pintu membuat wanita itu bergegas.

"Sebentar," ujarnya, sebelum membuka pintu coklat tersebut.

"Sella? Ada apa, nak?" tanya Rashita, ketika mendapati putri kesayangannya berada di luar pintu dengan wajah mengantuk.

"Ibu, Sella boleh tidak tidur sama Ibu sampai Ayah pulang?" ujar Sella, memelas.

Rashita yang melihat itupun langsung tersenyum lembut, perlahan rasa gelisahnya beberapa saat lalu langsung menguap begitu melihat wajah manis putrinya yang baru saja menginjak usia 10 tahun itu.

"Boleh, tapi nanti kalau Ayah sudah pulang kerja, kamu dipindahkan ke kamar mu ya?"

Sella mengangguk cepat, tanpa banyak bicara lagi gadis mungil itu langsung masuk ke dalam kamar Rashita dan menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur bersama boneka zerapah miliknya.

Rashita tersenyum kecil, kemudian menutup pintu kamarnya dan melanjutkan memakai pakaiannya. Dilihatnya jam dinding yang menunjukkan pukul 9 malam, sebentar lagi suaminya akan pulang, dia harus bergegas memanaskan makan malam. Setelah selesai dengan kegiatan mempercantik diri, Rashita pun keluar menuju dapur. Wanita itu bersenandung kecil sembari memanaskan segala macam lauk yang telah dingin, karena suaminya pasti akan kelaparan jika pulang nanti.

Saat dirinya tengah sibuk berkutat dengan alat masak, bunyi ketukan pintu membuat Rashita langsung bergegas ke ruang tengah untuk membukakan pintu. Sepertinya suaminya telah pulang.

DEVIL LIKE AN ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang