"Sebelum membaca, absen dulu disini!"
Maaf ya teman-teman, aku baru update sekarang. Ada sesuatu yang bikin aku nggak bisa update dulu beberapa hari terakhir, aku minta maaf yaa. Makasih yang udah nunggu.
Guys, please bantu aku dengan vote setiap chapter yaa. Aku minta tolong.
Tolong penuhi komentar di setiap paragraf. Juga vote yang gratis di pojok kiri bawah. Don't be siders. Kalau kalian aktif, aku juga akan aktif update.
• Selamat Membaca •
•••
"Kakak kenapa sih?"
Pertanyaan yang entah sudah ke-berapa kali dalam beberapa hari terakhir ini terus menghantui cowok tampan yang kini hanya menatap datar pada cewek yang bertanya padanya tadi.
"Aku bingung. Beberapa hari ini Kakak kayak lagi banyak masalah. Tapi setiap aku tanya, selalu bilang gapapa. Tapi sikap Kakak yang uring-uringan justru bikin aku gerah." Sang cewek menatap kesal pada cowok yang merupakan tunangannya itu.
"Ya udah, nggak usah deket-deket," balas si cowok datar.
Si cewek mengerutkan dahinya mendengar balasan tak mengenakan itu, "Karena temennya Kak Jemi?"
To the point.
Cowok tampan dengan alis tebal yang ternyata Ragaz, langsung menolehkan kepalanya dengan spontan saat ucapan dari mulut tunangannya tak pernah ada dalam bayangannya.
"Kak Jemi?" Ragaz mengerutkan dahinya menatap Mawar, "Sejak kapan lo deket sama dia sampe udah manggil Kak, ke dia?" tanya Ragaz menatap tajam adik kelas sekaligus tunangannya itu.
Mawar terdiam. Cewek itu menatap berani mata tajam Ragaz yang menatapnya. Menyelipkan pelan helai rambut yang menutupi pandangan matanya, lalu mengalihkan pandangannya pada kolam renang yang berada tak jauh dari tempatnya dan Ragaz sedang duduk.
Kedua pasangan itu sedang berada di rumah Mawar. Selepas pulang sekolah dan berjalan-jalan hampir seharian, keduanya akhirnya pulang setelah cuaca mulai gelap. Ragaz pun akhirnya memutuskan untuk mampir saat sang tunangan meminta.
"Lo?" Mawar mengernyitkan keningnya menatap Ragaz.
Ragaz tak mengindahkan balasan Mawar, cowok itu kini menatap serius pada tunangannya ini.
"Udah apa aja yang lo tau dari 'tuh, cewek? Lo diem-diem ngepoin tentang gue ke dia?" ucap Ragaz tak suka.
"Kakak apa-apaan sih! Kok tiba-tiba marah? Pake lo-gue lagi," balas Mawar terlihat kesal.
Ragaz menggeram, mengeraskan rahangnya tanda amarah sudah menguasai diri cowok itu. Memejamkan matanya sebentar, cowok itu kembali menatap Mawar yang masih setia menatapnya.
"Aku 'kan, udah bilang nggak ada apa-apa. Omongan Jemi waktu itu nggak usah dipikirin. Kamu pasti udah dibohongin sama dia. Kamu kenapa tiba-tiba ngomong gitu tadi?" Ragaz akhirnya dapat kembali menguasai emosinya. Walaupun nada tak suka tetap terdengar dari suaranya.
Mawar mengangkat bahunya acuh, lalu kembali mengalihkan pandangannya pada kolam renang dirumahnya itu. Dengan satu kaki yang terangkat diatas kakinya yang lain, Mawar menghela nafasnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGAZ
Ficção AdolescenteUPDATE SETIAP HARI! [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!] Find me on Instagram @yeremisaragih WARNING⚠️ Mengandung adegan dewasa serta bahasa yang kotor dan frontal! _____ "Karena tenang nggak harus mati." Arini tidak tahu, lebih tepatnya tidak sadar, kala...