20. Arrival & Action

3.4K 121 10
                                    

"Sebelum membaca, absen dulu disini!"

Maaf ya teman-teman, aku baru update sekarang. Ada sesuatu yang bikin aku nggak bisa update dulu beberapa hari terakhir, aku minta maaf yaa. Makasih yang udah nunggu.

Guys, please bantu aku dengan vote setiap chapter yaa. Aku minta tolong.

Tolong penuhi komentar di setiap paragraf. Juga vote yang gratis di pojok kiri bawah. Don't be siders. Kalau kalian aktif, aku juga akan aktif update.

• Selamat Membaca •

•••

"Udah denger berita yang lagi heboh belom lo?"

"Apaan?"

"Ternyata pengumuman yang waktu itu kata kepsek, punya si Juli yang cadel itu loh. Anjir, plot twist banget gila. Padahal dikenal anak baik-baik dia. Nggak nyangka aja si, gue."

"Sumpah? Lo tau dari mana, anjir?"

"Lagi rame anak-anak IPA. Temen gue di IPA 2 ngasih tau gue tadi. Si Juli lagi di ruang kepsek, 'tuh."

Elena menatap Jemi dengan speechless saat percakapan kedua teman kelas mereka terdengar ditempatnya duduk dengan Jemi pagi ini.

Jemi pun tak kalah terkejutnya menatap sang sahabat yang duduk disebelahnya.

Apa maksudnya?

Pemilik alat kontrasepsi yang ditemukan oleh petugas kebersihan dan di beritahukan oleh kepala sekolah saat upacara waktu itu, sudah ditemukan?

Siapa tadi yang disebutkan?

Anak dengan reputasi baik yang justru menjadi pelaku seks bebas di lingkungan sekolah?

Bagaimana bisa?

"Eh, Tan!" panggil Jemi langsung.

Kedua cewek yang masih asyik mengobrol itu kompak menolehkan kepalanya pada Jemi saat salah satu diantara mereka dipanggil namanya.

"Kenapa Jem?" Salah satu cewek itu yang ternyata Tania, menyahuti panggilan Jemi dengan sedikit mengeraskan suaranya.

Elena menatap penuh tanya pada sahabatnya ini. Jam masuk memang masih sekitar 10 menit lagi, tapi beberapa murid kini sudah duduk di bangkunya masing-masing.

"Sini geh, bentar. Far, gue pinjem dulu Tania-nya bentar ya," ucap Jemi diakhiri cengengesan menatap cewek yang duduk disebelah Tania, yang hanya mengacungkan jempolnya sebagai tanggapan.

"Kenapa Jem?" Tania langsung mengeluarkan suaranya setibanya cewek itu disamping meja Jemi dan Elena.

Jemi dan Elena saling pandang untuk beberapa saat. Sebelum akhirnya Elena menganggukkan kepalanya pelan. Kedua sahabat itu langsung memusatkan pandangannya pada Tania yang setia berdiri menunggu.

"Gue tadi nggak sengaja ya ini mah, maap nih. Gue nggak sengaja denger omongan lo sama Farah tadi, yang kata lo pelaku seks bebas yang di sekolah itu udah ketahuan?" tutur Jemi menatap serius Tania.

"Haha, santai aja kali Jem. Iya, gue tadi di kasih tau sama temen gue, anak IPA 2 dia. Ya itu, katanya sih si Juli pelakunya. Dia 'tuh, padahal dikenal anak baik-baik tau. Di kelas juga sering sendirian, pendiem gitu lah katanya. Makanya pada kaget waktu tau Juli pelakunya," jelas Tania menggebu-gebu.

Jemi mengernyitkan keningnya mendengar ucapan Tania, "Kok bisa? Emang ada buktinya dia pemilik kondom itu?" balas Jemi dengan pelan. Cewek itu terkekeh kecil sembari menatap Elena yang menepuk pundaknya barusan.

RAGAZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang