Totebage yang tampak sangat berat diletakkan dengan kasar oleh Shiroichi pada atas meja bundar di hadapan lapangan sekolah. Getaran yang dihasilkannya membuat Takeuchi menoleh. Pemuda itu sedang membaca buku pelajaran sambil menunggu Shiroichi. Kedua tangan yang menggemkan buku, ia posisikan di atas meja, sehingga akan sangat terasa jika ada benda lain yang menapaki meja itu.
Perhatian Takeuchi tidak langsung ditujukan pada Shiroichi. Ia pandangi kantung hitam yang menggembung di samping lengannya, agak terkejut pada apa yang dibawa kawannya ini.
"Wah ... apakah ini hadiah ulang tahun kloter kedua?" tanya Takeuchi asal, sembari menerka-nerka isi di dalam totebag.
Shiroichi menarik bangku kosong di sebelah kawannya untuk kemudian diduduki. Ia sedekapkan lengan, tampak malas memberikan jawaban.
"Kemarin aku lupa mengunci loker."
"Wah wah ...." Atas jawaban singkat seperti itu saja dan tanpa perlu dilanjutkan, Takeuchi tahu bagaimana kisah lengkapnya.
Dulu, sangat sering terjadi keadaan di mana loker milik Shiroichi dipenuhi benda-benda pemberian penggemarnya, jika loker itu ditinggalkan dalam keadaan tak terkunci. Karena kepalang dipusingkan akan hadiah yang kian membludak, Shiroichi jadi jarang lupa mengunci lokernya. Kali ini rupanya sifat pelupa itu terulang.
"Lalu, apa rencanamu untuk benda-benda ini? Jangan bilang ingin kau buang semuanya." Takeuchi pikir tidak akan mungkin dibagikan kepada anggota klub bisbol seperti hadiah ulang tahun Shiroichi, karena teruntuk yang satu ini biasanya hanya didominasi surat kaleng, atau benda berukuran kecil saja seperti gantungan kunci.
"Tentu saja akan aku buang. Apa ada pilihan lain?"
Tepat sekali. Memang tidak ada pilihan, karena dikumpulkan pun hanya akan menjadi tumpukan sampah. Takeuchi sebetulnya sangat menyayangkan itu, tapi ia juga tidak punya solusi.
"Ah, Shiroichi-senpai, kebetulan sekali aku bertemu denganmu di sini!"
Bola mata Shiroichi berputar kesal. Meski belum menoleh, ia tahu siapa yang memanggilnya begitu. Nada suara manja nan menggoda. Namun sayang sekali selalu gagal membuat Shiroichi tertarik.
Gadis-gadis pengganggu ini. Tidak bisakah mereka membiarkannya beristirahat sebentar? Ia memang sangat suka diperhatikan. Bahkan sengaja menarik mereka untuk menjadikannya pusat perhatian. Tapi sekarang ini ia ingin jadi pemuda normal dulu yang disibukkan dengan kegiatan yang paling ia sukai—bisbol.
Meski merasa amat terusik, dengan lengan yang masih terlipat di depan dada, Shiroichi tetap memutar tubuh menghadap Naomi, dan sekuat tenaga menyampirkan senyum khas casanova-nya di wajah tampan itu. Kacamata berbingkai hitam serta topi bisbol melengkapi pesonanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are My Dogwood [Extended Ver.]
RomanceTakasugi Shiroichi sudah tidak mau lagi menaruh harapan pada cinta. Ia menjadi seorang Casanova demi mempermainkan hal itu, mempermainkan kaum wanita yang telah menghancurkan kehidupannya. Hanya satu yang saat ini mampu menyelamatkan Shiroichi dari...