Ch.4 | Punishment

186 50 22
                                    

Guru bernama Touma itu meminta izin terlebih dahulu pada wali yang bertugas mengawasi kyushoku touban di kelas Shiroichi dan Takeuchi, sebelum membawa mereka ke ruang kesiswaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Guru bernama Touma itu meminta izin terlebih dahulu pada wali yang bertugas mengawasi kyushoku touban di kelas Shiroichi dan Takeuchi, sebelum membawa mereka ke ruang kesiswaan. Kemudian, ia mengadili dua anak ini, menanyakan lebih banyal hal. Namun, Shiroichi sama sekali tidak memberikan tanggapan. 

          Kening Touma berkedut-kedut lantaran anak ini terus-menerus diam. Tatapan sinis Shiroichi terus ditujukan ke arah meja. Bukannya ia ingin ditatap dengan sorot dingin begitu oleh anak nakal ini, tapi ia ingin anak ini melihat padanya, dan mengakui kesalahannya, seperti yang sebelum-sebelumnya dilakukan Shiroichi meski dengan mimik polos seakan tak punya salah.

          "Kau boleh kembali ke kelas, Takeuchi," ujar Touma dengan nada lembutnya, yang tak pernah sekalipun ditampakkan pada Shiroichi. 

          Air mata Takeuchi sudah mengering saat ini. Luka-luka pada lengan dan kakinya sudah diobati. Namun, ia tetap menunjukkan ekspresi seperti anak cengeng yang hendak melanjutkan tangis.

         "Terima kasih, Sensei."

          Terseok Takeuchi berjalan keluar.

          Usai pintu ditutup kembali, Touma menatap tajam Shiroichi sembari berdecak kesal.

          "Hukuman apa lagi yang harus saya berikan padamu, anak nakal?!"

          Shiroichi tetap tak bereaksi pada bentakan itu.

          Touma mencondongkan tubuh, berusaha melihat detail mimik Shiroichi, berspekulasi mengenai apa yang sekiranya dirasakan atau dipikirkan anak itu. Saat ini Shiroichi memang terasa berbeda dari biasanya.

          "Begini saja, hukumannya akan saya pikirkan setelah makan siang. Kau harus makan yang lahap dan banyak agar memiliki persiapan energi untuk dihukum nanti. Wakatteiru (mengerti)?!"

          Shiroichi menaikkan sedikit pandangannya, lalu menjawab, "Hai, wakarimashita." (Ya, saya mengerti.)

          Punggung Touma direbahkan kembali pada sandaran kursi. Selagi melipat lengan di depan dada, ia berujar, "Saya tak habis pikir dengan sikap kekanakanmu yang tak pernah hilang. Untung saja ayahmu berjasa bagi yayasan sekolah, jadi setidaknya ada kelebihan dari 'dirimu' di sini."

          Touma bangkit dan berjalan keluar. Ia akan mengambil makan siang untuk Shiroichi santap di ruang kesiswaan.

          Hukuman pun dilaksanakan selepas Shiroichi menghabiskan makanannya dan beberapa menit sebelum jam istirahat berakhir. Para siswa yang belum masuk ke kelas melihat bagaimana prosesi hukuman itu terjadi.

          Shiroichi berdiri di tengah lapangan sekolah. Sinar matahari mengguyuri dirinya. Beberapa siswa yang sering dijahilinya terkikik puas. Mereka menyoraki dan balik menggoda Shiroichi.

You are My Dogwood [Extended Ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang