Ch.11 | Stare The Light

115 30 12
                                    

"Tadaima!⁹"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tadaima!⁹"

          Tsubaki berlari menghampiri ibunya yang berada di depan kebun dan sudah siap untuk bercocok tanam. Sebelah tangannya menggenggam lengan Shiroichi, membawa anak itu turut berlari. Sementara ayahnya menyusul di belakang. Sejak kejadian dua hari lalu, ayah tidak mau membiarkan Tsubaki pulang sendiri lagi.

          "Okaeri.¹⁰" Wajah ibu berseri menyambut kedatangan mereka. "Wah, ada Shiro-kun, ya?"

          "Iya, dia mau lihat kebun kita!" Tsubaki begitu senang dan antusias bisa membawa teman ke tempat favorit di rumahnya ini. "Tapi aku mau ganti baju dulu ya, Bu, supaya seragamnya tidak kotor."

          "Ayah juga, ya. Nanti ayah susul Ibu mengurus kebun."

          Setelah pasangan ayah dan anak ini pergi, Shiroichi membungkukkan tubuh demi menyapa ibu Tsubaki. 

          "Hari ini kau terlihat sangat sehat ya, Shiro-kun," ucap ibu Tsubaki untuk sekadar berbasa-basi.

          Shiroichi menarik sudut bibir perlahan. Sekarang ia sudah terbiasa untuk memamerkan senyum seperti ini.

          "Ya, berkat janji Tsubaki yang mau mengajakku ke tempat ini."

          Sorot mata ibu Tsubaki berbinar. Senang anaknya dapat memberi kesan positif pada tetangga baru ini. Dan ya ... itu memang sangat Tsubaki. Sangat mencerminkan kepribadian sang anak.

          "Silakan, kau mau lihat-lihat dulu, sambil menunggu Tsubaki?"

          Ibu Tsubaki menggeser tubuhnya, membuka pemandangan kebun yang lebih jelas untuk diperlihatkan pada Shiroichi.

          Anak bermata almond itu memandang takjub pada apa yang terbentang di hadapannya. Terdapat hamparan rumput hijau yang segar. Jalan setapak bercabang dari titik di mana Shiroichi berdiri sekarang, ke tiga ruas penjuru kebun. Berbagai tanaman indah menyapa netra.  Bebungaan berbagai rupa, memekarkan kelopaknya dengan sempurna di tiap sudut kebun. Warna-warni sebagai lambang keceriaan pun semakin menyemarakkan dan mempercantik tampilan di hadapannya ini. 

          Pemandangan indah dengan detail yang seperti ini, tidak bisa Shiroichi lihat dari jendela rumahnya lantaran terhalangi pepohonan yang ditanam mengelilingi kebun.

          "Kami sekeluarga suka sekali merawat bunga." Ibu Tsubaki berdiri persis di samping Shiroichi, mengarahkan pandangan yang sama dengan yang anak itu tuju. "Bagi kami, merawat bunga sama saja dengan menjaga keutuhan keluarga yang harmonis. Mereka menularkan keindahan dan kebahagiaan."

          Shiroichi mendongak dan mendapati binaran wajah yang sama seperti saat ia menatap Tsubaki. Keluarga ini benar-benar, ya. Sepertinya tidak pernah ada tangis di sini. Lihat saja, mulai dari anak, ibu, bahkan sepertinya ayahnya juga, selalu terlihat bahagia. 

You are My Dogwood [Extended Ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang