Liukan manis tersungging di sudut bibir Shiroichi. Ia sudah membuka pintu lemari pendingin dengan antusias, lalu mendapati bento persegi panjang yang terlihat kontras di dalam sana, tetapi tampak lebih menarik di antara yang lain.
Bentuk bento itu tidak seistimewa tempat makan yang ia punya. Malah teramat sederhana dan kekanak-kanakan, lebih cocok dipakai untuk usia yang jauh di bawah Shiroichi. Namun, ia tetap senang menerimanya. Justru menganggap bento itu sebagai hadiah—berupa benda—terbaik yang pernah diberikan padanya.
Shiroichi mengambil bento tersebut untuk kemudian dimasukkan ke microwave. Sambil turut menghitung mundur angka yang tertera pada microwave, ia memperkirakan apa-apa saja yang masih perlu dibawa untuk rapat besar terakhir hari ini. Laporan cetak dari Kaname serta para wakil divisi sudah. Dokumen hasil revisi Shiroichi pun sudah.
Rapat ini, adalah penentuan untuk pengambil-alihan kembali salah satu saham dari perusahaan ayahnya.
Tanpa sadar Shiroichi berhenti menghitung mundur di angka 15 dan tau-tau saja microwave berbunyi. Sarapan dalam bentonya sudah matang. Aroma yang teramat sedap menguar kala tutup bento dibuka, dan membuat perut Shiroichi makin keroncongan.
Seperti rupa wadah bento, isinya juga tak kalah kekanakan. Nasi kepal yang membentuk wajah tersenyum dari potongan nori. Brokoli mengelilingi bagian atas nasi kepal, membentuk rambut. Lauk seperti karaage³⁸ dan tamagoyaki³⁹ disusun serta dibentuk sedemikian rupa hingga membuat bento jadi terlihat semarak dan ceria. Benar-benar persis seperti bekal untuk anak-anak.
Lucu juga jika mengingat kemarin, saat ia menerima bento tersebut dari nenek Mizuki. Padahal saat itu ia dan Mizuki sedang dalam suasana haru. Suasana nostalgia yang menghantarkan sesak ke dada mereka. Tapi tiba-tiba saja, nenek Mizuki datang seperti menginterupsi kesedihan mereka dengan sebuah anomali di tangannya. Membawa bento khusus anak-anak, pada dua orang remaja yang hendak beranjak dewasa.
Saat itu Shiroichi tercengang ketika melihat isinya. Bahkan Mizuki pun demikian.
"Jangan takjub begitu. Pasti kalian belum pernah lihat kreasi bento yang sebagus ini, ya?"
Dua remaja ini hanya saling tatap bingung, tak bisa memberi respons yang lain bahkan berkata-kata pun rasanya sulit.
"Shiro-kun, aku buatkan ini khusus untukmu." Ume menyerahkan bento buatannya ke tangan Shiroichi yang belum siap menerima. "Seharusnya cucuku yang pemalu ini sudah memberikan bento buatanku dari jauh-jauh hari, setelah pertama kali kau menolongnya."
"E-eh, tapi ... untuk apa?"
"Tentu saja sebagai hadiah."
"... hadiah?"
Kedua alis Shiroichi terangkat, merasa sama sekali tidak ada perbuatannya yang perlu diberi hadiah sampai seperti ini. Apalagi, untuk yang terakhir, ia sudah melakukan kesalahan fatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are My Dogwood [Extended Ver.]
RomanceTakasugi Shiroichi sudah tidak mau lagi menaruh harapan pada cinta. Ia menjadi seorang Casanova demi mempermainkan hal itu, mempermainkan kaum wanita yang telah menghancurkan kehidupannya. Hanya satu yang saat ini mampu menyelamatkan Shiroichi dari...