Ch.25 | Another Bad Side

72 25 7
                                    


Mizuki membetulkan posisi kacamata, menajamkan penglihatan sekali lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mizuki membetulkan posisi kacamata, menajamkan penglihatan sekali lagi. Retinanya memicing demi menyempitkan ruang fokus pada titik objek itu. Dan sekarang, ia lebih terkejut lagi ketimbang prasangka semula mengenai pemabuk ini.

          Benar ... itu kakak kelasnya. Shiroichi Takasugi. Orang yang semula Mizuki kira tidak ia kenali, yang seharusnya bisa ia syukuri dan berlari secepat kilat saat orang itu terjatuh, ternyata adalah si casanova sekolah.

          Mizuki menunggu beberapa saat. Dalam belasan detik lamanya, ia hanya terdiam, mencerna situasi yang tak biasa ia temui. 

          Apa dia akan sadar sendiri, dan bisa bangun lagi? Mizuki bertanya pada dirinya.

          Tubuhnya bergeser untuk melihat ke sisi kanan. Juga melihat ke sisi kiri. Tidak ada siapa pun yang lewat. 

          Tatapan Mizuki tertuju lagi pada Shiroichi yang masih tergeletak. Tubuh pemuda itu bergerak sedikit, hampir-hampir tak kentara. Erangan kecil terdengar, seperti sedang menahan sakit.

          Mizuki meneguk saliva sebelum akhirnya menghampiri Shiroichi. Ia berjongkok untuk mengecek keadaan seniornya, lalu terpampanglah wajah Shiroichi yang penuh akan lebam. Selain itu, sisa darah yang setengah mengering menempeli sudut bibirnya.

          Sorot keragu-raguan pada netra Mizuki berubah. Pupilnya mengecil. Kini ia diserang rasa panik. Kenapa seniornya sampai seperti ini? Apa habis bertemu orang-orang jahat lalu dipukuli?

          Dengan segera ia tangkupkan kepala Shiroichi, memanggil-manggil namanya sembari menepuk pelan pipinya, mencoba membangunkan pemuda itu. Namun, Shiroichi tetap terpejam. Hanya dadanya yang terlihat mengembang-kempis dengan jelas.

          Masih ada sisa kesadaran dalam diri Shiroichi. Setidaknya masih bisa dipapah ke tempat yang lebih aman untuk mengobati lukanya sedikit. Jadi, Mizuki mengangkat sebelah lengan pemuda itu, diletakkan ke pundaknya, lalu bersusah payah membantu pemuda itu berdiri. Ia tahan napas kuat-kuat sambil mengangkat tubuh Shiroichi yang sangat berat. Dan saat berhasil membuat pemuda itu berdiri, udara berebut keluar dari ruang pernapasan Mizuki.

          Hampir tak kuasa menahan beban, tubuh Mizuki pun oleng, sampai-sampai Shiroichi hendak menindihi dirinya. Ia terhenyak, tetapi beruntung masih ada sedikit tenaga untuk menahan agar tidak jatuh. Dan tanpa sengaja, wajahnya jadi begitu berdekatan dengan Shiroichi.

          Jantung Mizuki berdegup kencang. Berdekatan raga dengan lawan jenis saja ia belum pernah, apalagi disandingkan dengan raga si lawan jenis itu. Ia sudah sekuat tenaga menepis segala rasa malu saat pertama kali memapah Shiroichi, tetapi kini malah dibuat salah tingkah.

          Dengan cepat, Mizuki membetulkan posisi demi memberi jarak lagi antara wajahnya dengan wajah Shiroichi. Ia harus fokus ke tujuan awal.

          Sekarang bangku panjang di sebelah tanda pemberhentian bus menjadi objek utama dalam penglihatannya. Ia ingin meletakkan Shiroichi di sana. Tetapi tubuh pemuda ini begitu besar dan berat. Sangat menghambat seorang gadis kurus untuk memapahnya, sampai harus berjalan terseok-seok.

You are My Dogwood [Extended Ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang