25. Patah Arang

10 0 0
                                    

Arjuna sempat tertegun dan tidak percaya, Amanda yang lebih dulu mengajaknya menikah. "Kamu udah yakin?"

"Apa lagi yang mesti diragukan?" Amanda menatapnya. "Aku sudah yakin dengan pilihan aku. Kamu."

"Apakah..." Arjuna ingin menanyakan sesuatu yang ingin diketahuinya, namun selalu tidak pernah terucap dari mulutnya karena menjaga perasaan Amanda.

"Kamu mau tanya, apakah aku sudah melupakan masa lalu?" Rupanya, Amanda sudah bisa menebak, apa yang ingin diketahui Arjuna. "Sejujurnya, masa laluku terlalu berat dan sulit dilupakan. Kenangan indah dan menyakitkan gak pernah bisa aku usir begitu saja. Setiap saat teringat semuanya. Bahkan aku takut hal yang sama mungkin terulang. Tetapi aku sudah capek berusaha melupakan semua itu. Aku harus belajar menerima, bahwa masa lalu letaknya di masa lalu. Aku mau meraih masa depanku yang bahagia, dan itu bersama kamu, Juna."

"Kamu perempuan hebat! Kamu kuat, Sayang! Aku tahu. Maka dari itu, ayo, kita menikah." Arjuna mencium kening Amanda.

Sebenarnya, Amanda tengah menyimpan satu kejutan yang akan ia katakan nanti... setelah mereka resmi menikah. Sebagai kado pernikahan darinya untuk Arjuna.


Ratri bahagia mendengar keputusan yang sudah dibuat oleh Arjuna dan Amanda. "Bunda akan minta ayahmu pulang dan hadir dalam pernikahan kalian."

"Sudah pasti, Ayah akan pulang. Masa anaknya menikah, Ayah masih sibuk kerja aja." Arjuna tahu, sang ayah adalah pria yang sangat menyayangi keluarganya.

"Selain itu..." Ratri melirik Amanda. "Bunda bangga, karena akan memiliki menantu yang cantik dan baik seperti Amanda."

"Amanda juga sudah rindu kasih sayang ibu, Bunda..." Ia langsung memeluk Ratri. Tidak peduli lagi apakah ini kurang ajar atau bagaimana.

Arjuna juga ikut memeluk mereka berdua. Ia membayangkan, kelak akan memiliki mereka dalam satu keluarga yang bahagia.


Vero terkejut mendengar kabar yang disampaikan Amanda lewat panggilan suara menggunakan aplikasi WhatsApp. "Amanda, menikah itu gak main-main. Lo yakin dengan keputusan ini?"

"Karena ini gak main-main, makanya aku ngabarin kamu," kata Amanda. "Kami sudah dapat restu dari ibunya Juna."

"Ya ampun! Manda, gue cuma gak mau lo kayak dulu lagi," ungkap Vero.

"Makasih, udah memikirkan semua itu. Tapi tenang aja. Kali ini akan sukses. Ya doain, dong!" Kemudian, Amanda membahas rencana pernikahan akan seperti apa. Mereka akan bertunangan dulu, lalu menikah minggu depannya. Amanda sudah mengatakan bahwa semua ini akan berlangsung cepat. Apalagi Ratri tidak mewajibkan mereka pakai adat Jawa yang ribet dan rumit. Sedangkan Arjuna memang menginginkan yang lebih modern.

"Perlu press conference, gak?" tanya Vero.

"Iya, perlu. Gak boleh ngecewain penggemar kami. Apalagi yang sejak awal udah mendukung." Amanda ingin memberikan suguhan terindah bagi para penggemar dirinya, juga penggemar Arjuna.

"Ok. Akan gue atur setelah semuanya fix dan ready," pungkas Vero.


Hal serupa juga disampaikan Arjuna pada Bustomi.

"Kalian emang luar biasa. Ya udah. Ntar gue diskusiin sama si Vero buat press conference kalian." Begitu kata Bustomi.


Setelah kembali ke Jakarta, Amanda dan Arjuna mengadakan jumpa pers dengan para wartawan dan media infotaimen, bahwa mereka berencana akan bertunangan pada akhir bulan ini, dan menetapkan tanggal pernikahan seminggu setelahnya.

Cintaku yang TerbaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang