Panji sempat tercenung saat melihat Arjuna menggandeng tangan Amanda dan mereka pergi berdua, keluar dari mansion. Sesuatu yang dulu sering ia lakukan, menggandeng tangan orang yang paling ia cintai di muka bumi ini. Hal yang kini paling ia rindukan. Kebersamaan yang telah hilang itu sungguh menjadi seperti separuh jiwanya juga ikut menghilang. Melihat Amanda kini lebih akrab dan dekat dengan pria lain, sungguh tidak dapat diterima oleh hatinya. Bukan seperti ini yang pernah ia dan Amanda inginkan. Bukan takdir seperti ini. Bagaimana cara mengakhiri semua dilema mengerikan ini? Bagaimana caranya agar Amanda kembali dalam pelukannya, dan mereka dapat melanjutkan impian cinta, menua bersama.
Arjuna merasa, sikap Panji sebagai pria yang sudah memiliki istri terhadap Amanda mantan kekasihnya sungguh tidak tepat. Apalagi, Amanda adalah public figure. Jika sampai hal seperti ini bocor ke publik, bukan tidak mungkin yang paling dirugikan adalah Amanda. Maka, Arjuna yang mulai merasa iba pada Amanda, berusaha menajadi orang yang paling dekat dengan gadis itu. Ia tidak peduli lagi apa kata orang.
"Manda, kamu udah siap?" Arjuna datang ke sayap barat, dan melihat pintu kamar terbuka. Ada Litha juga. Ia masuk, dan melihat Amanda sedang mematut-matut diri di cermin. Mengenakan kaus oblong berwarna biru muda dan rok pendek, serta sepatu bot dari bahan kulit. Memang tidak perlu dandan yang aneh-aneh, karena nanti ada penata kostumnya sendiri.
"Udah," jawab Amanda. "Ayo, Tha, cepetan!"
Litha segera memanggul tas berisi keperluan Amanda selama berada di lokasi syuting nanti.
Sudah seminggu sejak Amanda menangis di kafe waktu itu. Entah bagaimana, semenjak itu pula, hubungannya dengan Arjuna begitu dekat dan berbeda. Setiap ada take bareng, Arjuna pasti mengajaknya pergi bersama.
Semua pemain masuk ke mobil khusus. Dibedakan dengan mobil untuk kru, dan tim medis.
Panji melihat pemandangan itu sebelum naik ke mobil.
Setelah para manajer dan para asisten mereka masuk, Arjuna mempersilakan Amanda masuk terlebih dahulu ke dalam mobil, terakhir dirinya, sekaligus menutup pintu.
Andai saja tidak ditegur oleh rekannya, Panji akan terus tercenung di situ.
Hari itu lokasi syuting mereka berada di sebuah taman, dan suasananya akan lebih ke drama dalam film ini. Di sinilah, Arjuna dan Amanda harus menunjukkan hubungan yang mesra dan sangat intim. Ada adegan ciuman juga.
Amanda sedang bersiap-siap di dalam mobil trailer tempatnya ganti baju dan dirias.
Litha duduk si kursi, sambil membaca banyak sekali komentar pada media sosial Amanda mengenai kedekatannya dengan Arjuna. Ia tersenyum karena banyak sekali komentar positif, bahkan dukungan agar kedua selebriti itu bisa memiliki hubungan spesial. "Manda! Gue boleh nanya gak, sih?" Ia berkata, ketika sudah tinggal mereka berdua di dalam mobil trailer itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku yang Terbaik
RomansaPanji dan Amanda sudah menjalin cinta sejak SMA. Memutuskan bertunangan saat menginjak dunia kerja. Namun, orang tua Panji tidak setuju dengan hubungan mereka, karena sudah memiliki seorang calon istri untuk Panji, bernama Selma. Demi keinginan ora...