4

478 30 2
                                    

Gita dan Harniel baru saja menyelesaikan sarapan pagi,mereka sudah mandi tentunya bergantian karena kalau barengan belum boleh.
Gita memasak nugget dan sosis yang di beli Harniel beberapa hari yang lalu,

"Hari ini kamu ada kegiatan?"

Gita menghampiri Harniel yang sedang memakai baju,selama sarapan Harniel lebih memilih bertelanjang dada karena perut sudah minta diisi,Gita tidak mau Harniel makan tapi belum mandi,jadilah dia menahan lapar sementara rutinitas pagi di WC bisa lebih lama,di tambah dengan dia harus meredam sesuatu sejak malam karena Gita,ya pikir masing masing aja yah.

"Febri bilang sih ada latihan,tadinya mau ngajak kamu jalan,,nanti kalau selesainya cepat aku jemput ya ,tapi aku ga janji "

Harniel menghampiri Gita,dia mendekatkan wajahnya ke wajah Gita,perlahan Harniel mencium bibir itu dengan lembut,entahlah pagi pagi ada Gita di sekitarnya ternyata tidak bisa membuat diri nya biasa biasa saja.
Gita mengalungkan tangannya di leher Harniel.
Harniel laki laki yang pertama kali mencium nya,ya meski bukan pacar pertama tapi Harniel lah yang pertama masuk begitu jauh ke dalam hidup Gita.

Drtt..

Hp Gita bergetar,tanda pesan masuk.
Meski enggan ,tapi dengan lembut Gita mendorong bahu Harniel,
Deru nafas Harniel begitu kuat karena lagi dan lagi ada yang bergejolak,
Harniel meletakkan dahinya di pundak Gita sambil mengatur napas .
Beruntung Gita akan di jemput kalau tidak ya tau sendiri lah apa yang terjadi.

"Zio di depan,,aku pulang yah?"

Harniel yang sedang memejamkan mata mengangguk setuju,,dia mencium pipi Gita lalu menariknya berdiri.
Pelukan yang amat erat dan rasa yang begitu dalam seakan tersampaikan untuk Gita.

Gita membalas ciuman di pipi Harniel,ini sering terjadi dan senyum di wajah Harniel hadir untuk kesekian kali dengan orang yang sama.

Dia melihat Gita keluar dari pintu kos dan berjalan ke arah gerbang .
Zio menelpon pagi pagi meminta Gita pulang agar tidak ketahuan kalau dia tidak pulang tadi malam..

Harniel mengaktfikan Hp yang selama ini tidak di ketahui Gita.
Dia memiliki lebih dari 1 gadget.

Harniel Pov
Gue tau gue bukan laki laki baik,tapi dengan dia hadir di hidup gue,tetap belum cukup menyadarkan gue,,dan yang bikin gue tetap asik dengan perbuatan gue,,dia ga pernah curiga sama sekali.
Apa dia terlalu percaya,atau dia sebenarnya ga peduli.
Rasanya gatau mana yang harus gue percaya,,tapi sayang gue ke dia harus di percaya.
Gue ada di posisi gue mau mutusin dia karena gue terlalu jahat,tapi gue gabisa jauh dari dia,di tambah dengan hal yang baru gue tau,hal apa yang dia alami,
Gue terharu dengan dia gamau gue tau siapa mantannya,,padahal gue lebih bejat dari mantannya.

"Halo"
".."
"Mau nonton dimana?"
":
...."
"Oke naik grab ya ketemuan disana,aku juga naik grab "

Hari ini gue ada janji sama anak kampus swasta tempat gue tanding beberapa hari yang lalu,namanya Sisca,,orang yang gue kenal pas gue tanding futsal,,tapi gue gabakal lama sama orang ini,ya paling sekali jalan.
Gue menganggap semua itu teman,karena yang lebih di mata Gue cuma Gita.

Gue keluar dari kos dan jalan ke pos satpam,karena gue pakai grab,cuma Gita yang boleh duduk di samping kemudi gue.jadi gue ga pernah bawa mobil kalau kencan sehari sama siapapun kecuali Gita.

Gue turun dari grab dan berjalan ke lobby mall tempat gue janjian sama Sisca,gue dia udah nunggu sambil megang tiket,,hari ini dia ngajakin nonton,dan satu lagi,gue ga pernah ngeluarin modal kalau lagi main main gini,biar mereka jera sendiri.
Apa gue takut image gue rusak,ya ga lah ,ngapain.

"Udah lama?"
Gue basa basi sambil memasukkan gadget ke kantong celana.

"Masuk yuk udah mulai kayanya "

Gue mengangguk dan mengikuti langkah kaki Sisca kedalam bioskop.
Meski gue gapaham sama film nya tapi yaudah ikuti aja.

"Ihh kok serem "
Gue reflek pas dia meluk gue dari samping ya seperti orang mau sembunyi gitu lho.
Dan gue sama sekali ga ngerasa deg"an atau semacamnya kalau sama orang lain,selagi itu bukan Gita ga ada debaran di jantung gue.
Gita...

Gue ngeliat jam yang melingkar di pergelangan tangan kanan gue,,seketika gue senyum sendiri,,bukan karena waktu tapi hal semacam pakai jam tangan aja kami pernah debat,ya bukan hal besar sih cuma lucu aja,karena dia protes gue pakai jam tangan sebelah kanan sementara dia sebelah kiri,dia bilang itu aneh tapi gue emang terbiasa kaya gitu.

"Niel gimana  niel"
Apanya yang gimana yah,gue lagi mencoba konsentrasi.

"Ihh film nya serem malah senyum senyum nontonnya,,aku takut tau "

Gue tersadar kalo saat ini gue sama Sisca,,film horor bagi gue ga ada serem seremnya,,bahkan Gita aja yang biasa cewek kan teriak teriak kalau nonton horor,tapi dia ya masih untung muka dia datar ga berkomentar kenapa setan nya terbang atau kenapa ngesot atau...

"Udah lah kita pulang aja kamu gajelas dari tadi "

Sisca berdiri dan langsung pergi begitu saja,kan film belum selesai.

Gue ga ngomong apa apa karena gue bingung mau ngomong apa.

"Kamu  mikirin apasih,,ini kita tuh lagi kencan "

Habis ini gue mau ajak Gita kencan.

"Lagi ga konsen,,mau ada pertandingan soalnya "
seorang gue mikirin pertandingan?..

"Yaudah nanti aku kabarin kalo mood ku udah bagus,,kamu pulang aja ,mungkin aku belum tau kamu banyak pikiran,"

Bagus,,gue bisa pulang sekarang karena gue mumet.

"Sorry ya,gue lagi banyak pikiran,,gue duluan ya ,,makasih udah perhatian banget "
Sisca tersenyum dan menggenggam tangan gue sebelum gue pergi,senyum balik aja deh.

Gue langsung pesan gojek karena grab pasti macet.
Karena gue harus pulang ke kos dulu ambil mobil,
Baru tadi pagi pisah udah kangen aja,kenapa gue cari yang lain kalau hati gue cuma ke Gita,udah gue gatau yang penting gue udah ga sama Sisca,karena nomor nya langsung gue block.
Gue kirim chat dulu ke mbak tingkat si pemenang  dan penenang hati..

Me :Lagi ngapain?

Sayang :bantu mamah masak

Me :Jam 2 aku jemput kita jalan?

Sayang :Oke.

"Liat jalan bang nyengir ajalu ,,daritadi gue disini "

"Lu siapa?"

"Sopir lu,gojek "

Asik banget mas gojeknya,,yaudah dia udah perhatian jemput gue dan antar gue ke tempat tujuan,yuk lah gue ikut kemana abang gojek mau.

***

Nill nilll gimana sihh :(

KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang