16

297 29 1
                                    


Author pov

Harniel dan Gita berjalan menyusuri gedung kampus,satu minggu berlalu sejak insiden Jinan terjadi,Harniel sempat berfikir dia akan jadi bahan omongan di kampusnya ,ternyata tidak ada yang berbeda.

"Aku hari ini ke kantor polisi,sesuai tanggal yang di tentukan,kamu mau ikut ga ?"..

Harniel mengangguk setuju,karena dia juga harus memenuhi panggilan atas kasus yang terjadi di acara reunian itu.

"Kira kira , kita di penjara ga ?"

Gita menghentikan langkah nya dan menatap Harniel,dia memastikan apakah Harniel sudah siap dengan penyelidikan ,karena Gita sendiri sudah pernah dengan hal itu tapi saat itu dia di minta sebagai saksi bukan pelaku,dan saat ini dia di tetapkan sebagai pelaku,meski tidak paham dengan laporan yang di buat Chiko, tapi dia sama sekali tidak memikirkan hukumannya,toh dia tidak bersalah.

"Gatau ,,paling kamu yang di penjara "

Jawaban Gita membuat Harniel membeku,dia tidak menyangka jawaban Gita se santai itu.

"Kamu kok ga ada takut gitu,,ini lho kita mau urusan sama Polisi,dugaan penganiayaan "

Gita menarik tangan Harniel dan mengeluarkan bekal dari tas nya.

"Yang mukul kan kamu bukan aku "

Saat ini sepertinya Harniel cukup ada niat untuk menjambak rambut Gita,wajahnya kesal dan bercampur takut,dia sudah memikirkan berbagai macam hal yang akan terjadi.

"Aku kan nolongin kamu,,masa aku diam aja kamu di sakiti "

Harniel yang agak emosi tetap saja menerima suapan makanan dari Gita,karena berantem juga butuh tenaga,pikir Harniel.

"Salah kamu kan "

"Kamu malah bela dia ?"

"Kenapa kamu pukul,kenapa ga di bunuh,kan ada tiang lampu taman disitu "

Harniel harus berhati hati dengan pacarnya yang ini,ternyata pacarnya tidak memiliki perasaan takut dan bersalah,apa dia juga tidak punya rasa kasihan.

"Kamu mau aku di penjara beneran ya ?"

"Biar disana kamu menderita,dan melupakan masa lalu yang indah lalu menata masa depan dengan baik "

Harniel kembali menerima suapan dari Gita,dia tidak paham arah pembicaraan Gita kemana.

"Harusnya aku ga tau masa lalu kamu "

Gita melempar pandangan nya ke arah lapangan kampus lantai satu,mereka berada di lantai 3 kampus.

Harniel baru bisa paham ,Gita bukan tipe yang bisa menerima sesuatu dengan cepat.

"Maafin aku ya,aku cerita karena gamau suatu saat jadi masalah,bukan berarti aku terpaku sama masa lalu,aku bilang sakit karena kehilangan nya tuh beda ,bukan putus -

"Berarti ga pernah putus dong ?"

Harniel bahkan sempat mengerjapkan mata berulang,dia harus jawab bagaimana?

Itu tragedi di luar pikiran manusia.

"Kamu mau aku jawab apa?"

Rasanya perasaan Harniel sedikit tergores dengan ucapan Gita,bagaimana dia menjelaskan itu,apa Gita tidak mengerti arti kehilangan karena di pisahkan takdir?

"Ya aku salah,aku keterlaluan ,aku tau kok,dari sejak hari itu juga aku udah mikir pikiran ku salah dan ga harus di ucapin,tapi aku ga bisa ngebayangin kehilangan itu semenyakitkan itu,kalau kamu mikir aku berlebihan ,itu bagian mu karena aku sekuat itu kalau udah soal hati , senang dan sakit itu hati yang bisa merasakan, dan itu yang aku alami sejak hari itu,aku cuma lagi mengutarakan rasa ku sendiri dan kalau kamu keberatan atau menyakiti perasaan kamu,aku minta maaf "

KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang