14

410 25 2
                                    


Author pov..

"Kakak harus jawab apa dek,,duh Muthe nih pakai nelpon Aldo segala "

Zio sesekali melihat ke arah Gita dan kembali sibuk dengan gadgetnya.
Mereka berdua sedang menuju kerumah,menggunakan taxi online,
Ini sudah pukul 00.07,,Zio yang tadinya pulang dari kencan mendengar obrolan Mamahnya dan Aldo,kalau sang kakak hilang di tengah reunian,dan Zio meski penuh kepanikan,dia langsung memesan taxi online dan mendatangi alamat Harniel,dan benar saja kakaknya berada disana.

"Emang kakak reunian sama siapa?bukannya dulu kakak SMA di bandung?"

Gita menatap Zio ,apa dia harus menceritakan apa yang sebenarnya terjadi?

"Aldo cerita apa ke Mamah ?"

"Mantannya telpon,katanya kakak hilang pas reunian gitu,,terus Mamah nelpon ke Bandung ,ga ada reunian disana,jadi Mamah langsung suruh Aldo telpon semua teman kampus kakak,jadi ga ada reunian? Mau ketemu bang Niel doang?"

Gita mengurut keningnya yang tidak pusing tapi minta di istirahatkan.

"Kamu telpon Mamah bilang udah sama kakak,,bilang aja hp kakak mati "

Gita menekan tombol off di Hp nya.
Dia benar benar gugup sekarang.

"Kakak berantem lagi sama bang Niel?"

Zio menatap Gita,dia mulai memperhatikan Gita secara detail.

"Tapi kamu janji ini antara kita berdua aja "

"Bertiga lah "

"Hah?"

"Ada pak sopir "

Gita mendengus kesal,Zio memang tidak tau apa apa.

"Pak jangan kasih tau siapa siapa ya,ini obrolan saya dan adik saya,tapi gapapa kalau bapak mau dengar "

Sopir taxi hanya tersenyum sambil mengangguk.

"Kakak di ajak teman,datang ke reunian,
Ketemu Chiko,dan ada insiden di luar dugaan,Harniel yang nolong kakak,mungkin kalau ga ada Harniel,kakak tinggal nama "

Gita bahkan bisa merasakan keringat turun dari dahinya setelah membayangkan itu semua.

"Jadi semua orang lihat"

"Gatau,,kakak gatau apa ada yang tau sama insiden itu atau ga karena gelap dan gatau lagi gimana karena kakak di bawa Harniel pergi dari sana "

Zio mengepalkan tangannya,dia kembali memperhatikan kakaknya,dia melihat ada perban di tangan Gita.
Harniel membalut lengan Gita dengan kain kasa menutupi gel,agar mengurangi nyeri di lengannya.

"Kita harus lapor polisi,dia udah Gila "

Zio menjawab panggilan masuk di gadgetnya.

"Iya"
"....."
"Udah,,bentar lagi"
"......"
"Iya Mah"
"....."
"Ahelah,,iya ini mau pulang,ga percaya banget "
"....."
"Iya astaga,,nih aku fotoin kalau aku udah sama kakak"
"....."
"Iya mah iya,,beneran,,udah ya kuota ku mau habis,,dadah mamah sayang"

Tanpa menunggu jawaban,Zio langsung memutus obrolan dengan sang Mamah.

"Kakak harus bilang apa sama Mamah ?"

"Kayanya Mamah udah tau,teteh dirumah kita "

"Teteh siapa"

Gita agak asing dengan nama itu

"Mantannya Aldo itu yang nelpon aldo itu lho namanya Teteh kan "

Selain gatau apa apa,Zio juga ga bisa ingat apa apa.

KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang