Happy reading!
Song recommendation
SLANDER-Love Is Gone•••
Hari sudah mulai malam. Ternyata terdengar petir dan derasnya air hujan. Ah, ternyata hujan. Padahal... hujan sudah turun selama 4 jam.
Kalau kebanyakan orang suka dengan hujan karena bau petrichor nya yang khas setelah hujan.. tapi tidak dengan Bulan.
Dia benci hujan. Garis bawahi.
Sejak insiden itu...
Karena hujan baginya adalah pembawa sial.
Ah.. Bulan masih berteduh di sekitaran warung depan komplek pemakaman. Dia benci harus pulang sambil memakai jas hujan. Jadi dia sudah menunggu disana selama 4 jam.
Mata hazel coklat miliknya tidak sengaja melihat seorang gadis kecil yang mungkin lebih muda darinya sedang kebasahan. Dia terus saja mengipasi bajunya.
"Itu tidak akan membantu. Bajumu basah sekali.." ketus Bulan sambil memandang gadis itu aneh.
"Oh ada orang ya? Aku kira tidak ada, soalnya diam saja seperti patung. Ya terserah aku! Emang apa urusan kakak, hah?!" Jawabnya kesal.
Mengedikkan bahunya dan melamun kembali.
"Jangan melamun terus kak," katanya polos.
"Kenapa?"
"Nanti kerasukan! Abangku aja
pernah kayak gitu, ih serem!" Jawabnya sambil bergidik ngeri.Bulan hanya menganggukkan kepalanya. Atensinya teralihkan pada mobil yang berhenti di hadapan mereka.
Seorang anak seusia Bulan pun turun dari mobil itu.
"Bulan?""Arjuna?"
"Ah begitu.. terimakasih sudah
menolong adikku," kata Arjuna saat mereka sampai dirumah Arjuna.Selama perjalanan di dalam mobil, Kirana Salendra sang adik Arjuna menceritakan kenapa ia bisa bertemu dengan Bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T LEAVE ME
Teen Fiction"Kami terlahir dari Ibu yang sama, namun memiliki sifat yang berbeda." Andaikan di dunia ini ada kesempatan kedua, apa yang akan kalian lakukan? Tentunya kita akan mengubah kesempatan yang sebelumnya di sia-siakan menjadi berguna. Andaikan saja ke...