Happy reading!
•••
"Ma... dengerin dulu penjelasan aku."
"Tidak, sebelum kamu membawa kembali cucu Mama pulang kerumah. Sudah 19 tahun ini kamu tak pernah menepati janjimu itu! Apakah kamu ingin Mama mengutukmu seperti cerita legenda Indonesia dari tanah Padang tentang Malin Kundang karena ia durhaka pada Ibunya, tidak menepati janjinya untuk menemui Ibunya setelah mengembara mencari pekerjaan?"
"Tidak, Ma."
"Kalau begitu bawa kembali cucu Mama pulang, nanti barulah kamu akan mengetahui rahasia kelam Ayahmu itu."
"Itu sulit, Ma. Aku sudah berusaha berulang kali, dibantu Paman Leo dengan cara selalu meneror mereka.. ya namun tetap begitu akhirnya. Aku hanya mendapat ampas," gumamnya pelan.
"Kalau begitu biar Mama yang mengurus ini semua."
"H--hah?"
"Iya. Kamu sharelock saja dimana mereka berada, nanti jika perlu aku akan mengundang Pamanmu Jake yang berada di Italia itu. Dia kan pengacara terhebat yang meraup banyak untung namun ilmu hukumnya tidak lika-liku. Atau Bibimu Melisa yang juga seorang pengacara di Spanyol, agar anak sialan itu tidak berani lagi mengambil cucu Mama begitu saja. Sudah jelas bahwa kamulah Ayah kandungnya dan kenapa ia berani sekali mengambilnya dari," gerutunya kesal namun Leo tak bisa membantah atau apapun, ia menenangkan Mamanya dengan memberi teh hangat kesukaannya.
"Permisi Nyonya, ada surat dari seseorang."
"Atas nama siapa?"
"Namanya tidak tertera, Nyonya," pelayan itu pun masuk saat Luna, Mama Leo, menyuruhnya untuk masuk dan menyerahkan surat itu dan langsung dibaca oleh Luna langsung.
Kamu sudah dengar semuanya.
Persiapkan apa yang aku inginkan.
Permainan sudah dimulai."Allright, kita persiapkan semuanya. Leo, pergilah duluan kerumah Kakek Leo dan Mama akan mengurus sesuatu."
"Kenapa mendadak, Ma?"
"Lakukan saja. Ini juga demi kebaikanmu," Luna langsung melenggang pergi entah kemana saat selesai memakai pakaian serba hitam seperti hendak melayat, dan disusul oleh Leo yang juga pergi kerumah Kakek Leo yang sedikit jauh jarak rumahnya dari rumah Mamanya.
"Ketua mana nih? Katanya nyampe sekitaran 15 menit ini udah lebih setengah jam..." gerutu Guanlin kesal, karena ia juga menitip kwetiau goreng padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T LEAVE ME
Teen Fiction"Kami terlahir dari Ibu yang sama, namun memiliki sifat yang berbeda." Andaikan di dunia ini ada kesempatan kedua, apa yang akan kalian lakukan? Tentunya kita akan mengubah kesempatan yang sebelumnya di sia-siakan menjadi berguna. Andaikan saja ke...