Revenge

48 2 0
                                    

Happy reading!

•••

"Haikal, perkataanmu tadi sedikit keterlaluan! Katanya kamu sudah ikhlas akan kepergiannya!"

"Tidak, Ayah... itu memang kenyataan. Aku bukan Haikal."

"Lalu?"

"Aku Ikal."

"Ikal? Itu kan nama panggilan saat kamu kecil."

"Memang benar, namun itulah namaku saat ini."

"Maksudnya?" Sebelum Ikal kembali berbicara, Bryan sudah ditarik Felix dan Arjuna sedikit menjauh darinya. "Eh? Kenapa kalian menarik saya?"

"Kami mau memberitahu semua ini pada Om, tapi kita harus sedikit menjauh darinya..."

"Kenapa?"

"Nanti dia marah jika kepribadian keduanya itu dibicarakan," gumam Felix datar dengan muka serius membuat dirinya seganteng Jaehyun NCT. Ditambah lagi suara deep voice nya yang juga setara dengan Felix dari Straykids. Hehehe.

"Dua kepribadian? Saya baru mendengar hal tersebut, maksudnya seperti apa?"

"Dimana seseorang yang dari luar terlihat biasa saja namun dibalik itu semua ia menyembunyikan sesuatu yang sangat besar seperti trauma masa kecilnya ataupun hal lain, stress berat, depresi, atau pemikiran untuk mengakhiri hidup. Itu semua bisa dialami oleh siapapun dan lama kelamaan jika kita mengalami seperti itu, kita tak bisa menahan atau tak bisa menerima itu semua... akan terbentuk bentuk kepribadian yang lain seperti ia haus akan kasih sayang, haus akan perhatian orang lain, atau haus akan ingin menyakiti orang lain. Kurang lebih seperti itu yang aku tau karena aku dapat membaca sifat Haikal saat ini," gumam Arjuna pelan sambil memainkan anak rambutnya yang berterbangan diterpa angin.

"Berarti ia selama ini mempunyai penyakit semacam penyakit mental?"

"Itu benar, Om tidak mengetahuinya?"

"Maaf, saya tidak terlalu memperhatikannya selama ini karena terlalu sibuk dengan pekerjaan saya dan waktu itu saya masih belum mempercayai bahwa Haikal adalah anak kandung saya."

"Kalau boleh saya tau, kenapa Om waktu itu belum percaya?" Tanya Felix pelan setelah sekian lama larut dalam pikiran pribadinya.

"Karena... waktu itu Haikal menurut penuturan Ayah saya bukanlah putra kandungku, melainkan putra dari hasil selingkuhan istriku dengan pria lain. Mungkin karena waktu itu saya tersulut emosi lalu mempercayai perkataan Ayah saya, mulai dari situlah saya mengabaikan Haikal. Namun setelah beberapa lama kemudian itu semua berubah saat Ibu saya telah ditemukan karena diusir oleh istriku sendiri, dan mengatakan bahwa Haikal anak kandung saya."

Terjadi hening setelah Bryan mengatakan kebenarannya, Felix merasa sedikit bingung sekaligus kasihan pada Haikal... namun itu memang sudah nasibnya. Ia berdehem pelan sebelum menegakkan punggungnya yang sedikit kaku akibat terlalu lama duduk dan membersihkan rambutnya yang dipenuhi guguran daun karena ulah Arjuna yang kurang kerjaan namun Felix tak mempermasalahkannya. Kondisi Felix sudah lebih baik saat ini jadi tidak perlu bantuan Hyunjin, kalau pun Hyunjin masih membantunya itu karena ia terlalu lebay atau posesif kepadanya. Hehehe.

"Besok aku kembali pulang ke Australia."

"Kenapa? Kondisimu belum sepenuhnya sembuh, lho... masih ada sedikit perawatan agar tulang sumsummu bekerja dengan baik.."

DON'T LEAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang