Nathan Archie

58 2 0
                                    

Happy reading!

•••

"Kondisinya baik-baik saja padahal hampir saja kehilangan nyawanya apabila kalian tidak membawa secepatnya kemari, padahal tadi juga sempat mengalami pendarahan yang cukup banyak," jelas Kim Bum. Pria yang membawa Bulan dan Haikal yang mengikutinya pun bernapas lega, namun Haikal terus saja melihat pria itu. Pria itu seperti sangat familiar baginya.

"Loh? Pak Leo toh? Gue kira saha tadi," ceplos Haikal dengan tidak sopannya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Loh? Pak Leo toh? Gue kira saha tadi," ceplos Haikal dengan tidak sopannya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Pria itu menoleh pada Haikal lalu menatapnya heran.
"Bagaimana kamu tau nama saya?" Tanyanya balik. Siapa remaja yang memiliki sifat... ah sudahlah, nanti marah pula bila disebutkan.

"Bapak nggak tau? Haikal Arkana? Yang pernah nolong Anda dari pencurian handphone Anda sewaktu di bandara?"

"Oh, yang pakai hoodie hitam celana pendek, kaus oblong, kacamata hitam sama pakai masker hitam? Kenal dong. Anaknya cerewet sekali," kekehnya. Duh jadi candu senyumannya~

Haikal menekuk wajahnya kesal, namun mukanya memerah menahan malu di depan gurunya itu.
"Anda bisa saja, itu saya. Saya Haikal Arkana, dan Tuan kenal lah dengan Tuan Nathan Archie terhormat?" Tanyanya dengan nada yang di lebih-lebihkan.

Leo mengingat sejenak.
"Ah, yang menjadi donatur di sekolah saya? Tentu saja saya kenal. Jadi kamu anak murid di sekolah saya? Lantas kamu kelas berapa? Dan siapanya Bulan?" Tanyanya lagi.

Haikal pusing mendengar celotehannya, dasar pelupa!
"Oh saya sekelas dengan Bulan, dan saya adalah sahabat terbaik Bulan," kekehnya sambil membungkuk hormat di depan Leo. Sementara Arjuna geli melihatnya, ada-ada tingkahnya.

"Ah baiklah kalau begitu. Tadi ada apa dengan Bulan? Kenapa tubuhnya tadi bersimbah darah?" Tanyanya lagi.

Haikal berdecak kesal.
"Katanya sih ada perampokan tadi, entah benar atau nggak." Leo hanya ber-oh saja sebelum pergi meninggalkan Haikal. Haikal yang melihatnya menggeram kesal, inikah balasannya? Di tinggal pergi gitu aja setelah jawab semua pertanyaannya?

"F*ck you!" Umpatnya tak tertahan. Lo gak boleh kayak gitu, Kal. Bisa jadi ada maksud lain dari si Leo...

Setelah di rasa aman, Arjuna membuka suara setelah sekian lama.
"Masa sih itu kepsek kita?" Beo nya. Soalnya selama sekolah disana selama sebulan tak pernah tau kalau kepsek itu adalah orang yang menolong Bulan saat ini.

"Mau sampe kiamat pun gue gak percaya kalo tuh orang kepsek, orang lemot gitu, banyak tanya, sok ganteng kek orang Korea padahal aslinya mah asli Jawa," gerutunya kesal, sementara Arjuna menertawakannya.

DON'T LEAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang