Privacy

44 4 0
                                    

Happy reading!

•••

Muak.

1 kata yang dikatakan saat ini.

Mungkin terbilang cocok...

Mungkin tidak.

Seseorang memberantakan isi rumahnya. Ia sangat kesal apa yang sudah terjadi menimpanya. Kenyataan pahit sebelumnya belum hilang, kini bertambah lagi karena semakin lama semakin jelas muncul tanda-tandanya. Ia sangat kesal, sampai-sampai pembantu dirumahnya tak ada yang berani menahannya sampai suatu suara yang membuatnya muak menggelitiki telinganya.

"Kau ingat rumah juga akhirnya sampai berantakan seperti ini." Belum lama pria itu datang, sudah mendapat hadiah saja.

BUGH

BUGH

BUGH

BUGH

BUGH

"SIALAN! KENAPA HARUS DIA?! KENAPA HARUS ORANG SEBAIK DIRINYA HAH?! KENAPA TIDAK AKU SAJA?!" Teriaknya marah karena emosinya memuncak saat ini lalu mencekik pria itu kuat.

"JAWAB AKU!"

"Kalau aku memberitahumu, berarti aku pengecut. Daripada itu terjadi, maka aku menyimpannya rapat-rapat." Ia menyunggingkan senyum mautnya.

"Owh begitu... Anda tidak keberatan jika putra cacat kesayanganmu itu pergi menyusul Ibu kandungnya, hm?" Ia memainkan belati yang entah kapan ada di genggamannya lalu sedikit menekannya pada leher pria itu, sementara pria itu diam saja.

"Itu keputusanmu, Bryan. LEPASKAN LANGIT DAN BAWA KE HADAPAN SAYA!" Teriaknya kuat lalu membantu mengikat kembali Langit yang hendak kabur saat melihat kondisi Ayahnya yang sangat berantakan.

"Lihat... Ayahmu sudah tak berdaya dan semua keputusan ada di tanganmu, jadi kau mau memutuskan apa?"

"Lo gila Kal, LO GILA! LEPASIN GUE!"

"LO YANG GILA, LANGIT! LO PEMBAWA SIAL! KARNA LO LAHIR IBU LO JADI PEREMPUAN GAK BENER! GUE BENCI SAMA LO, BENCI! PERGI LO DARI RUMAH INI, SIALAN!"

"JANGAN UNGKIT ITU LAGI!"

"MEMANG KENAPA? LO UDAH TAU AIB, HAH? BAGUS! SATU PELAJARAN BUAT LO KALO MAU BERTINDAK MACAM-MACAM DENGAN GUE DAN BULAN, GUE BAKALAN BONGKAR SEMUA AIB KELUARGA KANDUNG LO DAN MEMASUKKAN SAMPAH SEPERTI KALIAN KE BALIK JERUJI BESI! TERUTAMA KAU, BRYAN! GUE UDAH DAPAT SURAT HAK ASUH GUE, JADI JIKA ANAK SIALANMU INI INGIN SELAMAT... DATANG KE KANTOR KEJAKSAAN BESOK PAGI DENGAN PENGACARA YANG GUE PILIH, TANPA TAWARAN APAPUN LAGI!" Ia mencampakkan Bryan begitu saja lalu menghilang dibalik tangga. Bi Jum selaku mendukung Haikal pun langsung membawa Tuan besar dan Tuan mudanya ke suatu ruangan untuk disekap atas perintah Haikal sendiri.

"Bibi akan saya pecat kalo ngelakuin apa yang dia perintah!"

"Pecat saja! Nyawa suami saya dalam bahaya daripada nyawa Anda." Ujarnya lantang lalu menutup mulut mereka berdua dengan kain lalu diikat. Bi Jum mengunci pintu ruangan itu lalu mengubah ekspresi mukanya seolah-olah tak terjadi apa-apa.

DON'T LEAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang