Happy reading!
•••
Seorang remaja berjalan tak tentu arah, padahal hari sudah mulai gelap. Perlahan suara petir sudah terdengar, namun remaja ini tetap saja terus berjalan tanpa henti. Ia memandangi hamparan laut yang tenang di malam itu dari pinggir tebing. Iya, remaja itu adalah Bulan. Ia sengaja datang kesini, ah lebih tepatnya sering kesini bila hatinya sangat kecewa. Sebenarnya ia ingin pergi menemui Bundanya yang sudah lama sekali tidak dikunjunginya, namun ia tak berani. Ia tak mau membuat Bundanya semakin sedih diatas sana.
Hujan yang ditunggu Bulan pun turun dengan deras. Ia membiarkan tubuhnya basah terkena hujan. Ia melihat kilatan petir yang semakin lama semakin mengerikan, bukannya bahaya ya kalau lagi petir bermain hujan? Bulan tak peduli. Pikirannya menjadi satu saat ini.
Saku celananya bergetar berarti ada panggilan masuk di ponselnya, namun Bulan sama sekali tak mempedulikannya. Ia merogoh saku bajunya dan menemukan benda yang ia cari.
1 goresan
1 goresan
1 goresan
1 goresan
1 goresan
1 goresan
1 goresan
1 goresan
Masih banyak lagi goresan yang ia buat. Sudah berapa hari dia tak membuat luka? Apakah seminggu? Atau sebulan? Entahlah, bekas lukanya sangat banyak di pergelangan tangannya. Ia selalu menutupinya dengan kaos panjang ataupun hoodie. Ia menendang beberapa batu disana sebelum ia terjatuh terduduk di pinggir tebing itu.
"BENCI! AKU BENCI INI!" Teriaknya keras sambil memukul-mukul tanah sebelum tergelincir jatuh dari tebing.
BRUUKK
Semua dokumen yang berada diatas meja kantor milik Nathan terjatuh semua. Padahal hanya tersenggol sedikit, hanya sedikit, tapi kenapa bisa jatuh? Nathan berdecak, mungkin hari kesialannya. Saat mengutip berkas-berkas itu, tangan Nathan tergores ujung kaki meja yang tajam. Ia sedikit meringis, apa petugas kebersihan lupa membersihkan ruangannya?
Tapi lama kelamaan Nathan selalu mengalami hal sial, seperti terpleset, terjungkal, terjedud, terkena pecahan kaca, dan lain sebagainya. Apakah ada sesuatu terjadi pada putranya? Biasanya ia mengalami hal ini bila ada terjadi sesuatu pada anaknya. Saat meeting sudah selesai, ia dengan cepat pergi ke ruangannya. Ia langsung menelpon anak kesayangannya.
"Ada apa Pa?" Tanyanya.
"Are you okay? Apa terjadi sesuatu?" Tanyanya. Jevano heran, kenapa Papanya tiba-tiba menanyakan kabarnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T LEAVE ME
Teen Fiction"Kami terlahir dari Ibu yang sama, namun memiliki sifat yang berbeda." Andaikan di dunia ini ada kesempatan kedua, apa yang akan kalian lakukan? Tentunya kita akan mengubah kesempatan yang sebelumnya di sia-siakan menjadi berguna. Andaikan saja ke...