Happy reading!
•••
Semilir angin menerbangkan beberapa helai rambut 2 lelaki yang sedang duduk termenung di taman. Setelah insiden saat di sekolah tadi, Haikal langsung membawa Bulan ke taman ini. Sementara Jevano dan antek-anteknya di sidang di ruang konseling bersama Xiaojun dan Yangyang.
"Itu beneran? Bukan lo..." cicit Haikal pelan sudah yang ke 1000 kali, namun Bulan hanya diam saja.
Memang benar apa yang dikatakan Haikal kalo itu tadi bukan Bulan, namun sisi lain dari Bulan ketika kehilangan kendali.
"Kenapa?" Lirih Haikal.
"Setiap orang pasti merasa lelah, lelah dengan kehidupan, lelah menjadi baik-baik saja di depan orang banyak. Suatu saat sepintar apapun menyembunyikan masalah pribadi kita, pasti akan terungkap juga. Jujur aja aku lelah, Kal. Tapi bagaimana lagi? Bundaku pernah bilang kalau sebentar lagi akan selesai, apa menunggu aku mati dulu baru selesai?" Lirih Bulan sebelum cairan bening membasahi pipinya, dia menangis... tanpa suara.
"Sama sepertimu juga, kan? Topengmu terlalu tebal sehingga orang lain tidak tau kalau kamu sedang tidak baik-baik saja. Tapi tidak denganku, aku bisa membaca mimik wajahmu itu," sambung Bulan sambil meminum yoghurt yang ia beli di supermarket tadi.
Haikal terdiam, jadi Bulan sudah tau?
"Kapan?" Tanyanya heran."Sejak pertama kali kita bertemu, yang kejadian kamu masuk ke selokan. Kamu kan disuruh pulang dengan Ayahmu, tapi kamu memasang wajah datar. Berarti ada sesuatu di antara kalian kan?" Kekehnya pelan.
Haikal yang mendengarnya jadi malu, lalu mengalihkan topik pembicaraannya.
"Bipolar disorder... itu ada? Beneran terjadi?" Gumamnya pelan.Bulan yang mendengarnya langsung merangkul sahabatnya itu.
"Itu beneran ada, tapi jarang. Selagi bisa menahannya, penyakit itu tidak akan terlihat. Namun tadi aku kehilangan kendali, rasanya seperti bukan diriku yang sebenarnya. Aku minta maaf kalau tadi sudah membuatmu panik," ujarnya sambil mengelus surai coklat milik Haikal."Kalo nggak tahan lepasin aja ya? Cerita gitu kalo mau, jangan ditahan sendirian... nggak bagus buatmu sendiri."
BUGH
Baru saja sampai dirumah, bogeman mentah mendarat mulus di rahang kiri milik Bulan. Padahal Bulan baru saja membukakan pintu! Ternyata Nathan sudah menunggunya dibalik pintu.
"KURANG AJAR! ANDA MAU ANAK SAYA MATI, HAH?! TULANG HIDUNG DAN RUSUKNYA HAMPIR SAJA PATAH! KALAU SAJA TADI PATAH, ANDA YANG HARUS MENGGANTINYA BULAN SATRYA CAKRAWALA!" Teriak Nathan emosi dan
menyeret paksa Bulan menuju kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T LEAVE ME
Novela Juvenil"Kami terlahir dari Ibu yang sama, namun memiliki sifat yang berbeda." Andaikan di dunia ini ada kesempatan kedua, apa yang akan kalian lakukan? Tentunya kita akan mengubah kesempatan yang sebelumnya di sia-siakan menjadi berguna. Andaikan saja ke...