Lost Control

81 4 0
                                    

Happy reading!

Song recommendation
Alan Walker—Lost Control

•••

Hening.

1 kata yang menggambarkan suasana ruang tamu yang megah ini. Terdapat 3 lelaki yang sedang sibuk dengan pikirannya masing-masing dan juga saling bertukar tatapan datar, kecuali satu orang saja.

"Berulah lagi?" Nathan membuka percakapan dengan datar.

Jevano menundukkan wajahnya, memang ini salahnya. Namun selalu Bulan lah yang dituduh melakukannya.

"Ini sudah ke 50 kali, Jevano Archie. Mau sampai kapan kamu memalukan nama baik keluarga Archie ini?" Nathan memijat pangkal hidungnya.

Dia muak sekali jika anak sulungnya selalu berbuat onar, sedangkan anak bungsunya saja tidak pernah berbuat onar.

"Gara-gara Bulan Pa..." bohongnya sambil meremas bajunya erat.

Bulan yang mendengar itu hanya mendengus, sudah ke 1000 kali alasan ini yang Jevano berikan pada Nathan ketika ia berbuat onar.

"Dia yang jadi korbanmu, kenapa jadi dia yang salah?" Tanyanya kesal.

"Dia tadi menjegal kakiku saat berjalan," bohongnya lagi.

Oke. Sepertinya Nathan berubah. Ia menatap nyalang pada Bulan.
"Oh, kau mau anak saya mati?" Tanyanya santai.

Bulan menggebrak meja dengan kasar.
"Hentikan drama mu itu! Anda yang bersalah, bukan saya! Kenapa harus saya?" Bantah Bulan kesal.

PLAK

Jevano terkejut melihatnya, ia hampir saja mengumpat saat melihat kejadian itu. Bulan hanya mendengus kesal saat mendapatkannya.

Ya, Nathan kembali menamparnya. Sudahlah rasa kebas di pipi Bulan saat dihajar Hyunjin belum hilang, sudah ditambah lagi dengan tamparan satu ini.

"Sudah mulai kurang ajar, mau saya usir kamu, hm?" Tanya Nathan dingin.

"Sudah ikut-ikutan pakai 'saya' ya, Ayah. Ayah juga sudah keterlaluan dengan saya. Saya mau Bunda marah melihat Ayah begini. Saya mau lihat Ayah melanggar janji pada Bunda," ujar Bulan dingin sebelum pergi ke kamarnya.

Nathan tertegun. Baru pertama ini Ia dipanggil Ayah dari sang Bulan Satrya Cakrawala, anak kesayangan Bintang. Semenjak Nathan mengurung Bulan kecil di gudang, Bulan sama sekali tidak memanggilnya Ayah lagi.

Namun sekarang ini Bulan kembali menyebut dirinya Ayah. Sepertinya kata itu terus terngiang-ngiang di pikirannya.

"Pa..." lirih Jevano pelan, namun Nathan hanya membalasnya dengan deheman lalu pergi begitu saja. Jevano bingung dengan perubahan sikap Papanya yang begitu saja.

Mungkin Papa kangen sifat Bulan yang dulu...

Mungkin Papa kangen sifat Bulan yang dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DON'T LEAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang