9. jealous

2.6K 68 0
                                    

Malam ini tepat pukul 20.00 Jonathan sudah berada di rumah megah tempat dia dan Chloe tinggal. Dia menunggu Chloe datang di sofa ruang keluarga sambil memandangi laptop yang penuh dengan tulisan itu dengan tujuan pekerjaan.

Acara fashion show tadi selesai pada pukul 17.00 sore dan itu berarti saat ini Chloe sudah berada di luar rumah sekitar 3 jam. Keberadaan Chloe saat ini sedang menjadi pertanyaan untuk Jonathan. Dimana Chloe saai ini?. Jonathan sudah mengirimkannya pesan melalui whatsapp, tapi belum juga dibalas hingga saat ini.

Tidak terasa karena sudah menunggu cukup lama dan dirinya pun juga fokus pada layar laptopnya tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar. Jonathan langsung lari kecil menuju pintu utama rumahnya. Dia yakin pasti itu Chloe. Dan, yap benar itu Chloe.

"Chloe, you were really beautiful and really cool. I'm very proud of you" katanya sambil memeluk Chloe erat sambil berputar kekanan dan kekiri.

Chloe yang baru akan melepas sepatunya pun terkagetkan dengan perilaku Jonathan saat ini. Tapi, meskipun dia kaget dia tetap membalas pelukan itu dan mengikuti ayunanya.

"Jo gue nggak bisa nafas" ucap Chloe sambil berusaha melepaskan pelukannya, karena dia merasa pelukannya sudah over.

Jonathan melepaskan pelukan itu dan langsung mencecar Chloe dengan pertanyaan yang menurut Chloe sangat kocak "Kalo sama Gavin bisa nafas nggak?" tanya Jonathan sambil berjalan mendahului Chloe.

Dengan segera Chloe melepas sepatunya dan berganti dengan sandal pink kesukaannya. Dia berlari kecil menyusul Jonathan ke arah ruang keluarga. "Dih, lo marah gue pelukan sama Gavin?, lagian kok lo bisa dateng di acara yang gue rasa acara itu nggak akan mungkin lo datengin." ucap Chloe di belakang Jonathan.

Jonathan mengambil laptopnya untuk dibawa ke kamar. Dia berjalan diikuti Chloe di belakangnya.

"Nggak, ngapin gue marah dan kenapa gue nggak bisa dateng di acara fashion?" sambil tetap berjalan dia menjawab pertanyaan Chloe.

"Ya karena itu bukan kesenangan lo"

"Sok tau. Stop, minum dulu! Jangan ikutin gue sebelum lo minum" titah Jonathan menghadap Chloe sebelum menginjakkan kakinya ke tangga.

"Dih" cicit Chloe dan menuruti ucapan Jonathan untuk minum. Dia sekarang sedang mengambil air minum di dapur.

Setelah menegak air itu hingga tandas dia berlari menuju kamarnya menyusul Jonathan.

Didalam kamar itu Jonathan sudah mendudukkan dirinya di sofa. "Dari mana aja lo?" tanyanya kepada Chloe juga mendudukkan dirinya di sofa. Kini posisi mereka berdua saling berhadapan.

"Dari makan sama Gavin, Yola, Alex di GI"

"Oh"

"Jo, kenapa lo bisa ada di acara itu?. Please tell me, gue tadi nervous parah karena ada lo"

"Honestly, gue temennya Gavindra. He invited me to come to his show, because he said ada satu model incarannya. Awalnya gue nggak tertarik. But, because Gavin said that, I just went along with it. Gavin rarely likes girls. Jadi ketika dia bilang gitu gue penasaran banget." ucapnya menjelaskan pada Chloe.

"Oh gitu, kenapa lo nggak bilang gue kalo lo temen Gavin?"

"Ya, nggak papa"

"Bentar deh, gue kepo sama cewe yang di incer Gavin. Who's her Jo? Please gue penasaran"

"Lo" jawab Jonathan singkat sambil menatap nanar Chloe.

"Nggak mungkin"

"Tapi itu mungkin, buktinya dia bilang ke gue tadi."

"Terus lo nggak marah gitu?"

"Marah lah, tapi gue pendem."

"Perlu gue menjauh dari Gavin?" tanyanya.

"Emang boleh kaya gitu?" Jonathan berkata dengan nada kaget.

"Gue nggak keberatan kalo lo minta kaya gitu. Gue sebenernya risih kalo deket sama Gavin. Because he really likes physical touch, and I'm not a person who likes being touched. Kontrak gue sama dia tinggal 1 taun lagi, itu lama banget bagi gue." keluhnya kepada Jonathan.

Memang benar, selama bekerja dengan Gavindra tidak jarang Gavindra memegangnya. Bukan pelecehan sih, tapi Chloe tidak suka. Dan itu membuat dia tidak nyaman berada di sekitar Gavindra.

"Itu urusan lo sih. Kalo lo ngerasa nggak nyaman ya nggak usah di lanjutin. Lo bilang aja sama agensi lo buat putus kontrak, when it comes to compensation, you just tell me, I'll pay it. Berapapun, ini demi kenyamanan lo" jawab Jonathan serius.

"Compensation ya urusan gue lah."

"Chloe, lo istri gue. Terimakasih uda mau cerita tentang ketidaknyamanan lo. Dengan lo bilang gini ke gue, gue jadi tau apa yang lo nggak suka" dengan tidak ada keraguan dia menyebut Chloe dengan sebutan istri.

Kata istri yang ditujukan kepada Chloe itu membuat sang empu sedikit kaget.

"Tapi kalo yang pegang, sentuh, dan peluk gue itu lo ya gue nggak masalah. Karena kita uda married. Tapi jangan over. Hahahahahaha" ucap Chloe di iringi tawa.

"That's the answer I want. Hahahaha." jawab Jonathan juga dengan tawanya yang sangat khas.

"Ini beneran compensation tanggungan lo ya?"

"Ya, anything for you"

"Oh berarti kalo gue dating sama Gavin boleh ya"

"Nggak!"

"Katanya tadi anything for you"

"Terserah lo, gue mau tidur" Jonathan sudah berdiri.

"Jangan dulu" tahan Chloe. Dia menarik tangan Jonathan untuk duduk kembali.

"Muach" Chloe mencium pipi kiri Jonathan.

Jonathan cengo, dia memegang pipinya yang tadi dicium singkat oleh istrinya. Lalu dia menggelengkan kepalanya, dia tidak menyangka Chloe bisa seberani ini.

"Berani juga lo" ucapnya dan kemudian menggendong Chloe ala brydal dan membawanya ke tempat tidur. Jangan berpikiran jorok! mereka tidak melakukan hal itu.

"I love you Chloe. Till the end" ucap Jonathan dan langsung memeluk erat tubuh ramping Chloe di atas kasur king sizenya.

"For now, I can't answer. But... thank you anyway" jawab Chloe mendongak menatap Jonathan yang berada sedikit tinggi dari posisinya sekarang.

"It's okay, Good night, sleep tight Chloe" ucap Jonathan mengecup puncak kepala Chloe dan kembali memeluk Chloe erat.

Mungkin kalau tidak karena percakapan mereka di malam itu, hal ini tidak akan terjadi. Mereka sangat bersyukur bisa memiliki hubungan yang dibilang cukup sehat.

Pada awalnya, Chloe sangat menentang pernikahan ini. Tapi ternyata memang benar apa yang dikatakan oleh mamanya pada malam 4 bulan sebelum dirinya dan Jonathan menikah. Caralina, mama Chloe berkata bahwa 'tidak ada yang tidak mungkin sebelum di coba'.

Chloe dan Jonathan berdoa semoga mereka bisa terus memiliki hubungan sehat seperti ini selama mungkin.


☄️
☄️
☄️
☄️
☄️


SEGINI DULU YA. MAAF PART INI NGGAK JELAS😭🙏🏻☝️. HOPE U LIKE IT SEMOGA KALIAN NGGAK BOSEN SAMA CERITA AKU🤍🤍🤍

CEO AND THAT MODELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang