37. surabaya

1.1K 33 1
                                    

Jonathan menapakkan kakinya berjalan menuju restaurant yang ada di dalam mall besar kota Surabaya. Iya, Jonathan sedang berada di Surabaya karena suatu pekerjaan. Siang tadi dia melakukan survey pembangunan hotel yang ada di Surabaya.

Dan saat ini dia akan bertemu dengan Caralina, mama Chloe. Caralina memang menetap di Surabaya. Jonathan hanya iseng menginformasikan kepada Caralina bahwa dia akan ke Surabaya hari ini, namun hal tidak terduga seperti Caralina tiba-tiba mengajaknya bertemu membuatnya sedikit mendebarkan hati. Karena ini adalah kali pertama Jonathan bertemu dengan Caralina selain saat melangsungkan pernikahannya dengan Chloe di Jakarta beberapa bulan lalu. Jonathan tidak berekspetasi bahwa Caralina akan mengajaknya bertemu.

Soal Chloe, Chloe tau bahwa Jonathan ada urusan bisnis di Surabaya. Dan Chloe akan menyusulnya nanti malam jika pekerjaannya di Jakarta sudah selesai. Tentunya, Chloe tidak tahu bahwa Jonathan akan bertemu dengan mamanya saat di Surabaya.

Kaki jenjang Jonathan sudah memasuki restaurant, jantungnya berdebar lebih cepat dari bisanya, entah karena apa di tidak paham, yang jelas bukan karena perasaan jaruh cinta. Jonathan berharap mertuanya itu belum sampai di restaurant.

Saat Jonathan hendak mencari tempat untuk di duduki, tiba-tiba ada suara jentikan tangan yang menjulang ke atas seolah sedang memanggilnya. Sial! harapannya tidak terkabulkan, Caralina sudah ada di sana.

Wanita itu berpakaian lengkap dengan setelan formal wanita kantoran pada umumnya. Riasan tipis, kacamata hitam yang bertenggar di kepalanya, dan tas besar yang singgah di atas meja tempatnya duduk. Dia tersenyum kepada menantunya yang sedang berjalan menghampirinya.

"You good Nath?" ucap Caralina saat Jonathan sudah berada tepat di depannya. Dia memukul pelan bahu Jonathan sebagai sapaan sebelum Jonathan membawa tangannya untuk di ciumnya.

Jonathan berusaha membuat dirinya setenang mungkin. Semoga Caralina tudak sadar jika orang yang ada di hadapannya itu sedang dilanda kegugupan. Ya, semoga saja.

Jonathan membawa tangan sang mama mertua untuk di salaminya lalu dia berkata sebagai jawaban atas pertanyaan Caralina tadi, "I'm really really good. Mama sendiri bagaimana kabarnya?" Jonathan balik bertanya.

"Baik sekali. Duduk, Nath" Caralina mempersilahkan Jonathan untuk duduk di hadapannya. Dan Jonathan segera memposisikam posisinya senyaman mungkin.

"Maaf kalau mama nunggu lama, jalanan sedang ramai sekali"

"That's okay"

Gila! Jonathan sangat gugup untuk sekedar berbicara dengan mama Chloe. Caralina tampak sangat berwibawa meskipun usia sudah menyerangnya.

"Sorry, mama ajak kamu ke tempat yang seperti ini. Mama hanya ingin percakapan kita lebih privat" ucap Caralina. Dia berkata seperti itu karena, tempat mereka bertemu sekarang ini dipenuhi dengan banyak sekali botol beer yang ada di etalase sepanjang resto ini. Sebenarnya Jonathan tadi kaget, namun sekarang sudah mulai paham. Dirinya pun sekarang sudah sedikit tenang.

"It's totally fine, ma. Hehehe" jawab Jonathan dengan diselingi tertawa kecil darinya.

"Wait, salah besar ini kalau kita cuman duduk tanpa order apapun" ucap Caralina dan Jonathan hanya tersenyum. Benar juga sih.

Caralina melambaikan tangannya kepada salah seorang waiters yang ada di seberang kasir. Waiters itu segera menghampiri mereka. Jonathan dan Caralina menyebutkan pesanan yang ingin mereka oesan ketika sang waiters menanyakan. Dan setelahnya waiters itu pergi meninggalkan keduanya. Setelah sang waiters pergi, di meja itu terasa sangat canggung. Sebelum akhirnya Caralina bersuara.

"Bagaimana proyek kamu yang ada di sini?"

"Sejauh ini lancar dan baik sekali"

"Good to hear that. Mama tahu dari beberapa bulan lalu karena ada penanda di lahannya, besar sekali. Asal kamu tau, mama nunggu call dari kamu tentang proyek ini, karena mama ingin tanam saham di perusahaan kamu. Tapi setelah mama tunggu berbulan-bulan ternyata kamu tidak call mama, bahkam Chloe juga. Sampai akhirnya tadi kamu hubungi mama, bahwa kamu akan ke sini. But, it's okay, lupakan saja"

CEO AND THAT MODELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang