34. the problem

1.3K 29 3
                                    

Sudah terhitung satu bulan Chloe mendiami Jonathan. Jonathan selalu meminta maaf kepada Chloe atas kejadian satu bulam yang lalu. Chloe benar-benar tidak mempedulikan Jonathan. Dia hanya menyiapkan baju untuk Jonathan setiap harinya. Seperti saat ini.

Cklek*

Suara pintu kamar mandi terbuka dan ternampak Jonathan yang baru saja selesai membersihkan badannya. Jonathan menggunakan kaos berwarna putih dan celana bahan selutut berwarna hitam.

"Baju lo udah gue siapin, gue berangkat sekarang" ucap Chloe kemudian mengambil tas-nya yang ada di atas sofa tanpa memandang Jonathan.

"Aku tau, hari ini kamu lagi nggak ada jadwal. Mau kemana kamu? Move baju kamu, sebelum aku robek" Jonathan berjalan ke arah Chloe. Yang benar saja, istrinya itu akan pergi dengan baju yang sangat minim kain.

"Chloe, kamu dengerin aku kan?" tanyanya lagi, karena Chloe seolah tidak mendengar perkataannya.

"Ada meeting di Bogor, Alex baru call gue" jawab Chloe, badannya sudah berhadapn dengan Jonathan.

"Kamu meeting dengan baju kaya gitu? gila kamu! To the point, kamu mau kemana?" tanya Jonathan dengan wajah datar.

"Ada meeting" Chloe berbalik arah membelakangi Jonathan dan siap untuk berjalan meninggalkan suaminya itu. Namun, Jonathan menarik tangan Chloe yang hendak berjalan keluar dari kamar.

"Aku uda ngertiin kamu sebulan ini. Kamu ada masalah apa sih? cerita Chloe! Aku yakin nggak cuman masalah kita kemaren kan yang buat kamu jadi gini. Why?" ucap Jonathan. Suasana di dalam kamar itu sudah mulai memanas. Sepertinya emosi Jonathan akan pecah hari ini.

"Jawab! jangan cuman diem. Kurang sabar apa aku Chloe? 5 hari yang lalu kamu bilang, kamu pulang ke apart oke aku percaya, tapi kenyataannya kamu bohong kan? iya emang bener kamu tidur di apart kamu. Tapi, sebelumnya kamu ke bar kan? pulang larut banget, aku tau Chloe. Kamu sober sama temen-temen kamu. Oke aku diem, aku masih coba ngertiin kamu. Mungkin memang itu cara kamu untuk melampiaskan semuanya." Jonathan berucap dengan nada yang santai. Tangannya masih tetap menggenggam erat pergelangan tangan Chloe.

"Tapi kali ini aku bener-bener nggak bisa. Know your limit Chloe! kamu udah keterlaluan"

"Gue ada meeting. Tolong lepasin!" jawab Chloe singkat sambil berusaha melepas genggaman tangan Jonathan.

"Bullshit, kamu mau ke Bali kan? kamu nggak takut gitu, misal paparazi kamu kesebar luas kamu lagi sober. Kamu mikir nggak sih Chloe? Kenapa
kamu kaya gini?"

Bagai di sambar petir, Chloe di buat kaget dengan ucapan Jonathan. Mengap suaminya itu bisa tau. Dia hanya menatap Jonathan tanpa bisa menjawabnya.

"Mikir! kamu itu orang berpengaruh Chloe. Fans kamu di mana-mana, minimal jangan kecewain mereka lah. Kamu tau nggak waktu kamu di bar kamu ngapain sama temen laki kamu which is Damian, your ex-boyfriend. Sadar nggak kamu? foto kamu kissing sama Damian hampir aja kesebar kalau seandainya aku nggak tau duluan" Chloe semakin tidak bisa berkata-kata mendengar fakta yang dilontarkan Jonathan. Dia benar-benar baru tau soal itu.

"Mau nyangkal apa? nggak akan bisa Chloe. Aku ada bukti kalau kamu mau ngelak. Jangan cuman diem aja! kalau ada masalah itu cerita, jangan malah aku yang kena imbasnya. Kamu kira aku nggak capek kamu gini terus? aku juga bisa capek. Kerjaanku ketunda banyak karena pikiranku penuh. Kamu mikir nggak sih?" Jonathan melepaskan genggaman tangannya kepada Chloe. Dia sudah lelah menghadapi sifat Chloe yang sangat keras kepala itu.

"Apa? mau di gimanain kamu tetap salah. Ya, memang bulan lalu aku salah, oke aku mengakui. And i'm sorry for that. Tapi, sekarang kamu yang salah. You have to know that!"

CEO AND THAT MODELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang