20. dingin

1.8K 56 2
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 19.00, Chloe sudah selesai dengan pekerjaannya yang sedikit menguras energi.

Chloe memasuki kamar hotelnya dan tidak menemui Jonathan disana, alhasil dia mengirimkan pesan kepada Jonathan untuk menanyakan keberadaannya sekarang.

Jonathan

dimana jo?

makan, di bawah

kok nggak nungguin gue?

uda malem, kamu nggak akan mau makan

gue mau

yaudah, sini aja

oke, tunggu ya

Chloe memasuki lift yang ada di lantai 8 tempat kamarnya berada menuju cafe yang ada di lantai 2 hotel tersebut.

Sesampainya disana dia menggerakkan kepalanya kekanan dan kekiri untuk mencari Jonathan. Dan dengan cepat dia menemukan Jonathan yang sedang menikmati makanannya di meja pojok sana.

Chloe menghampiri Jonathan dan langsung mendudukkan bokongnya dikursi depan Jonathan. Jonathan hanya melihat ke arah Chloe tanpa tersenyum dan tanpa ucapan apapun.

"Jo, lo marah?" ucap Chloe menatap Jonathan.

"Nggak" jawab Jonathan tetap fokus pada kegiatan makannya.

Chloe tau Jonathan sedang sensi dengannya, maka dari itu dia tidak ingin melanjutkan bertanya kepada Jonathan mengenai dia marah atau tidak. Takutnya Jonathan akan risih dan tidak nafau untuk makan.

"Pesen makan cepet, after that kita pulang." titah Jonathan menghadap kearah Chloe tapi dengan cepat dia fokus kembali dengan makanannya.

"Iya." jawab Chloe, kemudian dia melambaikan tangannya untuk memanggil waiters yang ada di ujung restoran.

Setelah kepergian waiters, dimeja tempat mereka duduk terasa sangat hening. Tidak ada yang membuka topik. Jonathan fokus dengan makanannya, dan Chloe memandangi jalanan dengan banyak pikiran yang ada di kepalanya.

"Nggak sama Damian?" Jonathan sedikit menjeda makanannya dan fokus dengan raut wajah Chloe. Dia penasaran dengan ekspresi wajah Chloe saat dia bertanya mengenai Damian.

"Apanya?" Chloe mengerutkan alisnya.

"Makan" jawab Jonathan singkat.

"Kan ada lo" jawab Chloe sambil memainkan ujung kemeja yang sedang dipakainya.

"Jadi kalo nggak ada aku, kamu makan sama Damian?" Jonathan sudah beres dengan makanannya. Dan kini dia sudah sepenuhnya fokus ke arah Chloe yang berada tepat di depannya.

"Enggak. Lagian ngapain sih jadi bahas Damian" Chloe menyenderkan badannya di kursi yang sedang dia duduki, dia sedikit kesal dengan Jonathan. Namun, dia sadar. Ini adalah kesalahannya.

"Cuman tanya." jawab Jonathan.

"Lo marah ya? sorry" ucap Chloe dengan memasang puppy eyesnya.

"Wajar kan kalo aku marah, as a husband who loves you. I know you are professional at work. But, you also have to know your limits, Chloe. Kamu harus sadar, pose kamu tadi itu over. And, he's your ex-boyfriend. I'm a man, and I know how Damian feels about you. Aku tau. From Damian's gaze at you, Damian masih suka sama kamu" Jonathan menjelaskan dengan meletakkan kedua tangannya di atas meja.

CEO AND THAT MODELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang