Pagi ini tepat pukul 08.00 keduanya sudah berada di dalam pesawat. Jonathan tetap bersikap seperti kemarin malam. Tidak merespon Chloe.
Bahkan tadi saat Chloe ingin membeli kopi di bandara, Jonathan hanya meresponnya dengan anggukan tanda bahwa dia memperbolehkan Chloe untuk mampir membeli kopi.
Dan ketika Chloe bertanya, suaminya itu menginginkan kopi varian apa, Jonathan hanya menjawab 'Terserah'.
Chloe malas jika dicueki seperti ini, dan dia barusaha untuk mengajak Jonathan berbicara. Chloe sadar bahwa ini terjadi karena kesalahannya.
"Jo. Kenapa sih? gue nggak suka lo gini terus." Chloe berucap, air matanya sedikit keluar.
Jonathan tidak tega dengan Chloe, tapi dia tetap ingin menggodanya. "Siapa Dam? Why didn't you move away when he hugged you? are you related to him?" tanya Jonathan terdengar sangat menghakimi.
"Dia temen gue. Ya karena dia senior gue, gue nggak enak kalo harus ngejauh dari dia. Gue nggak ada hubungan sama dia Jo. We are just seniors and juniors." Chloe menjawab sambil mengeluarkan kacamatanya dan memakainya. Dia tidak ingin Jonathan melihat dirinya mengeluarkan air mata. Padahal Jonathan sudah tahu bahwa istrinya sedang menangis.
"Kemarin kamu bilang mau publish hubungan kita. Kenapa kamu nggak to the point aja sama dia kalo kamu uda ada pasangan?" Jonathan mengatakan itu dengan menatap sepenuhnya raut wajah Chloe yang sedang di baluti kacamata hitam itu. Dan jangan lupakan muka datarnya yang terlihat sangat menjengkelkan.
Chloe menatap Jonathan, namun hanya diam tidak menjawab perkataan Jonathan. Didalam hatinya dia berkata bahwa Jonathan sangat jahat kepadanya.
"Kenapa diem aja?" tanya Jonathan lalu menggenggam pergelangan tangan Chloe kuat.
"Sakit, Jo." Chloe berusaha menarik tangannya dari Jonathan.
"Makanya, jawab!" Jonathan melepaskan genggaman tangannya dari Chloe. Dia sudah kasihan melihat wajah Chloe yang terlihat sangat melas.
"Iya, sorry. Gue salah, gue nggak kepikiran buat speak up tentang itu." ucap Chloe lalu merebahkan tubuhnya di kursi pesawat business class yang sedang ditumpanginya sekarang.
Jonathan merasa sangat bersalah kepada Chloe saat ini. Dia benar-benar merusak mood Chloe. Dengan cepat dia mendekati Chloe lalu menarik tangannya agar wanita itu kembali duduk.
Chloe pun akhirnya terduduk kembali, lalu dia berkata "Apa?".
"Chloe, sorry. I just want to tease you. Sorry, hahaha. Don't cry sayang. Kamu lucu kalo di diemin." titah Jonathan, dia mengucapkan kata sayang dengan sangat lancar. Dan hal itu membuat pipi Chloe berubah warna menjadi seperti tomat. Untung saja Jonathan tidak bisa melihatnya.
Jonathan memeluk Chloe dengan sangat erat. Menciumi tanpa henti puncak kepalanya. Chloe hanya diam dan sedikit terisak. "Lo jahat." katanya tanpa membalas pelukan Jonathan.
"Iya, sorry" ucap Jonathan menenangkan Chloe.
"Lo nggak sayang sama gue"
"Mana ada?"
"Iya. Lo bikin gue nangis 2 kali hari ini"
"Ya cuman godain kamu, sorry."
"S-sorry"
"Nggak papa, aku nggak seposesif yang kamu kira"
Setelah percakapan singkat itu, keduanya tidur di atas pesawat yang sedang lepas landas dengan tangan yang saling menggenggam.
☄️☄️☄️☄️☄️
Tepat pukul 11.00 mereka sudah ada di bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Banyak sekali pasang mata yang sedang melihatnya tanpa berkedip dan tidak jarang juga orang-orang yang ada disana merekam Chloe dan Jonathan.
Chloe tidak menghiraukannya, dia tetap berjalan di belakang Jonathan sambil memainkan ponselnya. Jangan lupakan kacamata hitam yang bertengger indah di hidung mancungnya.
Entah ide dari mana, tiba-tiba Jonathan merangkul pundak Chloe. Chloe sangat terkejut, dia sedikit menjauhkan dirinya dari Jonathan. Namun, tidak bisa. Jonathan menahan pergerakannya dan tetap berjalan santai.
"Biarin publik tau, this was your decision last week. Jangan ingkar!" Jonathan berkata tepat di telinga Chloe. Chloe yang mendapat bisikan seperti itu hanya pasrah. Ini juga keputusannya, jadi siap tidak siap harus siap.
Keduanya sudah hampir sampai di lobby penjemputan bandara dan akan memasuki mobil yang sudah singgah untuk menjemputnya disana. Namun, tiba-tiba wartawan dengan kameranya berdatangan dengan tanpa aba-aba.
Sungguh, Chloe sangat bingung kali ini. Jonathan hanya mengelus punggunya lembut.
Saat kamera sudah mulai mendekat dan memotret setiap inci bergerakannya dia hanya menyatukan kedua tangannya dengan tujuan untuk menyapa dan tidak jarang juga Chloe menunduk, memberi hormat. Bibirnya nampak tersenyum, meskipun matanya tengah di baluti kacamata hitam.
Di tengah-tengah mereka berjalan, tiba-tiba seorang wartawan bertanya dengan sangat tidak sopan menurut Jonathan. Bagaimana tidak, wartawan itu berlari dan langsung menyambar Chloe dengan pertanyaan dan menghalangi jalannya, hal itu membuat Chloe sedikit terperanjat kaget.
"Bisa kasih sedikit penjelasan nggak Chloe?" tanya wartawan itu.
Lalu dengan santainya, Jonathan menutupi Chloe lalu berkata dengan sangat sopan kepada para wartawan yang ada disana "Tolong kalau ingin wawancara jangan sekarang ya, nanti akan ada waktunya. Chloe masih capek. Maaf semuanya, terimakasih."
Setelah mengatakan hal itu Jonathan kembali merangkul pinggang kecil istrinya dan membawanya kembali berjalan.
"Tolong kasih jalan ya!" ucap Jonathan, karena mereka benar-benar hanya diberi sedikit sekali akses jalan oleh para watawan itu.
Tidak lama kemudian 4 security berdatangan, Mereka membantu mengkondisikan keramaian yang ada disana.
Terdengar banyak sekali perkataan para wartawan yang sudah di berhentikan oleh security bandara.
"Ditunggu klarifikasinya"
"Apa hubungan yang sedang kalian jalin?"
"Untuk Jonatahan, bagaimana cara meluluhkan hati Chloe?"
"Jonathan, kamu harus bersyukur"Dan masih banyak lagi kata-kata yang para wartawan itu ucapkan. Chloe dan Jonathan hanya tersenyum mendengar semua perkataan itu.
Mereka memasuki mobil bertuliskan ALPHARD itu dengan sangat tenang sambil menyatukan kedua tangannya untuk menyapa. Bahkan saat mereka memasuki mobil pun orang-orang yang ada di bandara masih setia merekamnya. Seistimewa apa Chloe di mata mereka?.
☄️
☄️
☄️
☄️
☄️PARTNYA SEDIKIT YA, HAHAHA. MAAF KALO ADA TYPO. JANGAN BOSEN DULU YA, KURANG DIKIT KOK. HOPE U LIKE IT BECCIZ🤍🤍🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO AND THAT MODEL
RomanceHari itu, sebuah Pernikahan yang tidak diinginkan terjadi. Dua insan yang tidak saling Mencintai Menikah. Seorang Model Wanita yang cukup terkenal berumur 26 tahun menikah dengan Laki-laki Pembisnis berumur 28 tahun. Ya, umurnya tidak jauh, hanya be...