Setelah acara jumpa media selesai, Jonathan di hubungi oleh Heidy dan menyuruhnya untuk ke rumah Heidy, dan tentunya juga dengan Chloe.
Siang ini sebuah mobil BMW X3 black sapphire metallic milik Chloe sedang melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota Jakarta menuju rumah Heidy.
"Mama marah nggak ya, Jo?" tanya Chloe, tiba-tiba.
"Marah kenapa?" tanya Jonathan sambil menatap Chloe.
"Gue bilang gitu ke media, tentang rencana punya baby. Gue takut Mama kecewa sama keputusan gue."
"Enggak, Mama pasti ngertiin kamu. Mama bukan orang yang suka maksa." jelas Jonathan. Karena memang Heidy memiliki kepribadian seperti Jonathan.
"Tapi gue nggak enak sama Mama." ucap Chloe pandangannya lurus kedepan.
"It's okay, jangan di pikirin." kata Jonathan, mengelus lengan Chloe, berniat untuk menenagkan istri cantiknya itu.
"Thanks ya, Jo." dia membawa kepalanya untuk bersandar di bahu kekar Jonathan. Sungguh, Chloe sangat bersyukur diberi suami seperti Jonathan yang selalu mengerti dirinya.
Jonathan hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum.
Tidak terasa mereka sudah memasuki pekarangan rumah mewah Heidy. Jonathan membangunkan Chloe yang tadi tertidur selama di perjalanan. "Chloe, bangun."
Tanpa menunggu lama, Chloe langsung menegakkan badannya. "Astaga, sorry." ucapnya.
"Nggak papa, sayang." titah Jonathan lalu mencium tangan Chloe, dan setelahnya dia keluar dari mobil.
Keduanya berjalan beriringan memasuki rumah besar itu, dan jangan lupakan tangan Jonathan yang selalu menggandeng tangan mungil Chloe.
Chloe dengan setelan kemeja panjang berwarna baby blue dan jeans highwaist berwarna cream. Sedangkan, Jonathan memakai setelan kemeja berwarna baby blue dan celana kerja berwarna hitam.
Begitu masuk kedalam rumah itu mereka langsung bertemu dengan Heidy dan Dandy yang sedang menonton televisi di ruang keluarga.
*Dandy itu Papa-nya Jonathan ya ges ya."Mama" sapa Chloe kepada Heidy yang sedari tadi tidak menyadari bahwa dirinya dan Jonathan sudah datang.
"Chloe, cantik sekali." Heidy dan Dandy menoleh ke arah mereka berdua lalu berdiri dari duduknya.
"Terimakasih Ma, Mama juga."
Chloe terlebih dahulu menyalimi Dandy, "Keren sekali tadi, Chloe." kata Dandy. Lalu Chloe menjawab "Terimakasih pa, Jonathan lebih keren karena dia yang banyak menjawab." Dandy hanya menggelengkan kepalanya sambil melirik ke arah Jonathan yang berada di belakang Chloe.
Chloe sudah meralih memeluk Heidy dan tak lupa pula dengan cipika cipiki. "Mama happy sekali, akhirnya kamu sudah speak up, dan sedikit terlepas dari julidan publik. Ayo, Duduk dulu."
"Nath, kamu jangan di sofa itu dong. Kan itu untuk one person. Istri kamu kegencet." ujar Dandy menegur Jonathan yang sudah duduk di sebelah Chloe pada sofa yang seharusnya hanya muat untuk satu orang.
"Chloe, di situ aja." ajak Jonathan kepada Chloe sambil menunjuk sofa yang bisa muat untuk dua orang. Dia tidak mau terpisah dengan Chloe.
"Lo aja."
"Sama kamu"
Astaga! Jonathan kerasukan apa ini. Chloe sudah sangat amat bingung dengan tingkah laku Jonathan dari setelah mereka marahan.Ya, sebenarnya dia sudah heran sejak tiga bulan mereka menikah sih, tapi keheranan itu semakin meningkat setelah mereka ribut kemarin.
Sejak saat itu Jonathan sangat amat frontal dalam menunjukkan rasa cinta dan sayangnya kepada Chloe.
Tidak peduli ada siapa di sekitarnya, seperti saat ini. Padahal di sebelahnya sedang ada papa dan mamanya yang sedari tadi melihat aktivitas mereka berdua.
Dengan perasaan yang sebenarnya tidak rela berpindah tempat karena sudah nyaman, akhirnya Chloe menuruti permintaan Jonathan untuk duduk di sofa depan Heidy dan Dandy.
"Chloe, kamu yang sabar ya." ucap Heidy.
Chloe hanya tertawa sambil memandangi Jonathan.
Setelahnya mereka berbincang mengenai klarifikasi Chloe dan Jonathan ke media tadi. Heidy sudah mengerti alasan Chloe untuk menunda memiliki momongan. Sebenarnya Heidy sedikit tidak rela jika akan memiliki cucu dari Jonathan dalam waktu yang sepertinya lama. Tapi dia mencoba mengerti akan hal itu.
"Bantuin Mama masak ya Chloe. Tapi nanti dulu, karena mbak Siti belum dateng dari supermarket." setelah pembicaraan panjang itu akhirnya Heidy mengejak Chloe untuk makan malam di rumahnya.
"Iya, Ma." jawab Chloe singkat.
"Mama ke kamar dulu." pamit Heidy dan segera beranjak menuju kamarnya.
"Iya, Ma."
Dan sekarang hanya tersisa dirinya dan juga Jonathan yang berada di sofa ruang keluarga. Jonathan menidurkan tubuhnya di sofa itu dengan berbantalkan paha Chloe.
"Mama kok nggak marah ya Jo?" tanyanya kepada Jonathan.
"Uda aku bilang, Nama nggak akan marah Chloe. Kalo kamu nggak tau Mama, Mama itu pribadinya aku banget." Jonathan menjelaskan sambil menatap wajah Chloe yang berada tepat di atasnya, terlihat sangat cantik.
"Gue bingung mau bilang apalagi selain thank you ke your family." titah Chloe sambil memainkan rambut hitam lebat Jonathan.
Jonathan hanya tersenyum lalu berkata "Ngantuk." sambil memeluk perut ramping Chloe.
"Ya jangan disini lah, orgil. Gue mau bantu Mama masak." ucapnya sambil memukul kecil tangan Jonathan, berniat untuk menyuruh Jonathan segera pindah dari posisinya sekarang.
"Nggak usah, pulang aja." ucap Jonathan yang sedikit tidak jelas namun tetap bisa terdengar oleh Chloe.
"Ngawur." kata Chloe.
"Orgil apa?" tanya Jonathan, dirinya sudah sepenuhnya menatap Chloe yang mukanya berada di atasnya.
"Orang gila. Lo orang gila." ucap Chloe sambil membekap mulut Jonathan. Tapi berhasil ditarik oleh Jonathan.
"Oh gitu, i see i see. Dan orang gila itu, kemarin habis kissing sama kamu." setelah berucap, Jonathan langsung memposisikan dirinya duduk lalu menciumi wajah cantik istrinya itu.
"Gila." kata Chloe, dia membekap mulut Jonathan lagi supaya suami gilanya itu berhenti menciuminya. Yang benar saja, ini di rumah orang tuanya. Bagaimana jika ke gep? pasti malu lah.
Bersamaan dengan itu asisten rumah tangga Heidy sudah terlihat memasuki dapur.
"Mbak Siti uda dateng, berarti tandanya gue harus masak. Bye orgil." Chloe sudah berdiri hendak menyusul Siti ke dapur.
"Ikut." ucap Jonathan sambil memegang pergelangan tangan Chloe.
"Enggak ya!"
Meskipun begitu, Jonathan tetap membuntuti Chloe yang hendak memasak.
☄️
☄️
☄️
☄️
☄️HOPE U LIKE IT WITH THIS PART BECCIZ🤍🤍🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO AND THAT MODEL
RomanceHari itu, sebuah Pernikahan yang tidak diinginkan terjadi. Dua insan yang tidak saling Mencintai Menikah. Seorang Model Wanita yang cukup terkenal berumur 26 tahun menikah dengan Laki-laki Pembisnis berumur 28 tahun. Ya, umurnya tidak jauh, hanya be...