Bab 7

4.8K 232 3
                                    

Malam itu pembicaraan keluarga Evrioglu berjalan dengan baik, mereka bersepakat untuk meminta pendapat dari Kerabat terdekat lainnya tentang itu

Berhubung kepala keluarga Taverim sedang berada di Kuwait untuk urusan bisnis dan baru kembali beberapa minggu kedepan,  pak Asad memutuskan untuk membicarakan hal itu ketika ayah Talisa sudah kembali dari kuwait kemudian datang ke Kirgizstan karena bagaimana pun beliau juga kakek Emir

Setelah beberapa hari di ibukota, akhirnya Emir kembali ke desa, Emir masih mau tinggal di Villa setidaknya sampai waktu perkuliahan dimulai, alhasil Emir hanya kembali bersama ibunya Talisa karena neneknya akan menjaga kakeknya di ibukota mulai sekarang

***

" Apa sudah ada kabar tentang pak Asad? " Tanya Hulya pada suaminya

" Belum ada, kami juga sangat mengkhawatirkan beliau setelah pekerja nya bilang beliau pingsan saat pergi ke pabriknya " Jawab Zamir

" Ohh ya ampun, semoga pak Asad selalu dalam keadaan sehat, walau bagaimana pun keluarga Evrioglu hanya memiliki pak Asad sebagai kepala rumah tangga saat ini " Hulya ikut prihatin dengan musibah yang menimpa keluarga Evrioglu

" Kalau begitu aku akan kembali ke kandang kuda untuk memberi mereka makan "  Pamit Zamir dan kemudian pergi ke kandang kuda mereka

Hulya juga melanjutkan kegiatannya untuk merawat sayuran yang ditanaman di samping rumah

Ketika Hulya sedang sibuk dengan sayuran nya, dia mendengar langkah seseorang yang mendekat, ia pun berbalik untuk melihat siapa yang datang

" Ohhh tuan Emir " Ucap Hulya yang kaget

" Mengapa tuan datang sendirian? Dimana bu anim? " Hulya yang tidak melihat keberadaan anim jadi bertanya-tanya

" Bibi anim masih membantu ibu membereskan barang bawaan kami, tapi aku sudah tidak sabar bertemu dilara, jadi aku datang sendiri kesini, lagi pula aku sudah sangat menghafal jalan kerumah bibi" Ujar Emir sambil tersenyum

" Dilara, lihat siapa yang telah kembali " Teriak Hulya kedalam rumah

Dilara buru-buru keluar dari rumah

" Emir " Ucap dilara tersenyum lebar

" Aku sudah kembali "

" Aku senang kau sudah kembali, Apa semuanya baik-baik saja? Bagaimana kabar kakekmu? " Tanya dilara

" Kakekku sudah lebih baik sekarang, namun ia harus lebih banyak beristirahat "

" Syukurlah kalau beliau sudah lebih sehat " Sahut Hulya

" Aku minta maaf dilara, karena kembali dengan terburu-buru, aku tidak sempat membeli oleh-oleh apapun kali ini, aku sungguh menyesal " Ucap Emir dengan nada penyesalan

" Ya ampun Emir, kau tidak perlu mengkhawatirkan itu, aku tidak mengharapkan apapun selama semua orang dalam keadaan sehat "

Hulya hanya bisa terkekeh mendengar permintaan maaf yang manis itu dari Emir

" Ibu, kami akan pergi ke pondok ya " Ujar dilara yang sudah tahu maksud kedatangan Emir pastilah untuk mengajaknya pergi ke pondok

" Baik, pergilah "

Kedua sahabat baik itu pun pergi menuju pondok yang berada didekat villa

Saat tiba di pondok, Emir pun tidak ingin membuang-buang waktunya

" Dilara, bagaimana jika besok kita pergi berpiknik? " Ajak Emir

" Piknik?? Itu ide bagus, lagi pula besok adalah hari libur, kita bisa pergi piknik dari pagi " Dilara juga bersemangat dengan ajakan itu

Pungguk Merindukan BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang