Sudah dua hari berlalu sejak pak Asad dilarikan ke rumah sakit, dia kini mendapatkan perawatan intensif karena penyakit lamanya itu
Hari ini pak Asad memiliki sedikit tenaga untuk sekedar berbicara dengan keluarga nya, keluarga Taverim juga sudah tiba sejak kemarin setelah mendapat kabar bahwa besannya itu jatuh sakit
" Emir, kau sudah lihat sendiri kan, kakek sudah tidak sesehat dulu lagi, setidaknya biarkan aku melihatmu berkeluarga sebelum aku mati ", ujar pak Asad pelan karena kondisinya yang lemah
" Kakek, jangan bicara seperti itu ", tukas Emir khawatir
" Ayah, jangan bicara seperti itu, kau akan segera sembuh dan pulang ke rumah ", kata Talisa yang juga berada dikamar rawat pak Asad
Sedangkan nyonya tua Buhsra hanya bisa terdiam dengan mata yang berkaca-kaca
" Walau bagaimanapun, bukan hanya kakekmu yang ingin melihat kau menikah Emir, tapi kami juga, kami semua ingin melihatmu bahagia ", sahut Tehiz yang mendengar ucapan pak Asad sebelum nya
" Benar Emir, sampai kapan kau akan terus melajang? Kau akan membiarkan Yagis tumbuh tanpa seorang ibu hingga ia dewasa? ", sambung Tamir
Pak Tezim maupun nyonya Eyda sama sekali tidak memberi komentar apapun tentang pernikahan Emir, mereka sadar, jauh di lubuk hati mereka, ada rasa bersalah yang terus mengganggu, rasa bersalah terhadap perpisahan Emir dan istrinya
***
Dilara akan mengajukan permintaan pemindahan, walaupun ia sadar mungkin bagian kepegawaian akan menolak permintaannya itu, namun dia tetap harus mengusahakan nya, dia benar-benar harus pindah ke Astana sampai masa kontraknya berakhir
Ketika dilara membawa berkas pengajuan pemindahan tersebut, bahkan pihak kepegawaian pun tidak habis pikir, karena dilara bahkan bersedia ditempatkan di posisi yang jauh lebih rendah dari saat ini dari pada harus bekerja di Bishkek dengan gaji lebih tinggi
Namun mereka tetap menerima sambil mempertimbangkan nya, mereka akan mengabari dilara apabila permintaannya tersebut diterima oleh pimpinan kepegawaian di Astana
***
Sudah beberapa hari berlalu sejak pak Asad sudah diperbolehkan untuk pulang, dari keluarga Taverim hanya tersisa Tehiz yang masih di Bishkek karena pekerjaan di Astana akan di urus oleh Tamir dan pak Tezim sementara
" Paman, Emir sekarang sudah menjadi pria mapan yang sukses tapi mengapa kau tidak kunjung memilih pengantin untuk nya? ", tanya Tehiz memancing
" Aku sudah mencoba menjodohkan Emir dengan banyak wanita, dari berbagai kalangan, entah itu putri seorang konglomerat maupun anak pejabat tapi tidak ada satupun yang disukai Emir, bahkan keponakan dokter Mirza yang merupakan seorang dokter lulusan universitas ternama juga tidak menarik minat Emir, aku bahkan hampir kehilangan ide agar dia bisa menikah"
" Paman, jika keluarga ini tak kunjung menemukan perempuan yang cocok dengan Emir, biar aku menjodohkannya dengan keponakan istriku, aku pernah mendengar keponakan istriku memuji Emir beberapa kali karena pernah menghadiri sebuah seminar dimana Emir menjadi salah satu pembicaranya, dia mengaguminya, putri dari saudara laki-laki istriku ini bukan wanita sembarangan, ayahnya pemilik perusahaan furniture di Astana, bahkan Ferit sempat menjadi direktur disana sebelum ia ditugaskan ke cabang di Bishkek, sekarang keponakan istriku ini juga sudah menjadi salah satu eksekutif diperusahaan itu, dia wanita yang cerdas dan berprestasi, siapa yang lebih pantas bersanding dengan Emir selain dia ", ujar Tehiz mencoba meyakinkan pak Asad
" Itu benar-benar sebuah kabar baik, aku akan membujuk Emir, kali ini dia tidak boleh menolak "
Malam harinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Pungguk Merindukan Bulan
General FictionKisah tentang pewaris keluarga kaya yang buta namun dijodohkan dengan gadis penggembala ----- Karena kecelakaan hebat yang terjadi pada ayah dan anak itu, keluarga Evrioglu harus merelakan kematian kepala keluarga mereka dan hanya menyisakan satu c...