Bab 24

3.8K 180 1
                                    

Setelah belajar dengan giat berminggu-minggu, hari ujian masuk universitas pun tiba

Dilara sudah melakukan semampunya, ia yakin usahanya tidak akan sia-sia menimbang bagaimana ia cukup mampu menjawab semua pertanyaan saat proses ujian

Ketika pengumuman kelulusan keluar , nama dilara juga muncul sebagai peserta yang lulus disana, hulya sangat gembira mendengar kabar tersebut, dan dalam beberapa hari dilara akan mengikuti perkuliahan di salah satu universitas di Astana setelah melewati masa orientasi mahasiswa baru

1 tahun telah berlalu

Dilara akan memasuki tahun keduanya sekarang

" Bu, sepertinya aku akan tinggal di asrama kampus untuk beberapa semester kedepan, sulit untuk mengerjakan tugas kelompok ketika kita tidak punya kendaraan pribadi " Ujar dilara yang berkeluh kesah

" Tapi ibu masih khawatir jika membelikan mu kendaraan pribadi, akan lebih aman jika kau menggunakan transportasi umum, setidaknya itu dikemudikan oleh seorang sopir asli " Hulya benar-benar khawatir jika dilara berkendara sendirian

" Lebih baik kau tinggal di asrama dari pada membawa kendaraan sendiri, kau bisa kembali saat hari libur kan " Lanjut hulya

" Iya tentu saja, aku akan kembali saat hari libur "

Atas persetujuan dari ibunya, akhirnya dilara pun mulai tinggal di asrama kampus

***

Emir sudah menyelesaikan pendidikan S1 lebih awal dari jangka waktu normal nya, hal itu tidak terlepas dari keinginan nya untuk segera menghasilkan uang dan merawat anaknya dengan baik

Bahkan setelah ia mendapatkan gelar sarjana nya, Emir segera mendaftarkan dirinya ke Harvard University untuk melanjutkan studi S2 nya, asalkan Emir sedikit lebih berusaha, maka memasuki universitas top dunia itu bukanlah hal yang mustahil

Sementara ia melanjutkan studinya, putra nya Yagis tetap dirawat di Bishkek oleh keluarga nya

***

Dilara sudah tinggal di asrama selama beberapa bulan, karena ada penerimaan mahasiswa baru, maka bertambah pula lah penghuni baru asrama mereka, dan hari ini para senior mengadakan pesta penyambutan untuk mahasiswa baru

Dilara dan teman-temannya juga menghadiri pesta penyambutan yang di adakan di salah satu restoran yang tak jauh dari asrama mereka

" Terimakasih sudah hadir semuanya " Pekik panitia penyelenggara

" Berhubung acara penyambutan nya sudah selesai, kalian bisa menikmati makanannya sambil mengobrol, jangan sungkan terhadap kami ya " Kata panitia lainnya

Akhirnya suasana menjadi riuh setelah acara utamanya sudah selesai, semua orang terlihat mengobrol dah tertawa bersama

Dilara dan teman-temannya duduk dimeja panjang yang juga diisi para mahasiswa baru, bahkan mahasiswa laki-laki juga duduk berhadapan dengan mereka

Samar-samar beberapa mahasiswa laki-laki tahun pertama yang duduk di di sudut restoran membicarakan seseorang

" Kau lihat gadis cantik yang disana? " Ucap salah satu di antara mereka

" Aku tahu, maksudmu pasti Elyas kan? "

" Elyas? Bukan Laki-laki, yang perempuan disana, apa begitu sulit membedakannya? Jelas-jelas dia yang paling menonjol di antara gadis lainnya "

" Aku tahu, tapi namanya memang Elyas"

" Nama yang unik untuk seorang perempuan, padahal dia memiliki nama depan yang indah, tapi selalu meminta orang lain memanggilnya dengan nama belakang "

" Ohh pantas saja, ternyata itu nama belakang, lalu apa nama depan nya? "

" Dilara "

" Dilara? Itu nama yang indah, mengapa dia ingin orang lain memanggilnya Elyas? "

" Entahlah, lagi pula aku juga tidak mau tahu soal itu, yang ku tahu dia adalah gadis tercantik di Fakultas kita, aku beruntung lulus di Fakultas ini, setidaknya ada senior secantik itu yang bisa dilihat "

" Dia senior? "

" Ya, sayang sekali, tapi aku tidak masalah jika seniornya secantik ini "

Keduanya terkekeh dengan ucapan mereka sendiri

Sementara mahasiswa baru yang duduk berhadapan dengan dilara dan teman-temannya malu-malu mencuri pandang

Dilara memang dikenal sebagai mahasiswi tercantik di Fakultas mereka

" Kak Elyas, boleh aku menanyakan sesuatu? " Seorang mahasiswa memberanikan dirinya untuk mengajak dilara bicara duluan, tentu saja semua mata tertuju padanya dan menunggu pertanyaan yang hendak ia tanyakan

" Apa kakak sudah memiliki kekasih ? "

Ini bukan kali pertama seseorang menanyakan hal tersebut pada dilara, dilara sudah menghadapi situasi ini berkali-kali sejak ia diterima di Universitas tersebut

" Sudah "

Teman-teman dilara tentu sudah bosan mendengar pertanyaan ini kesekian kalinya, entah dari para senior maupun teman seangkatan mereka, sehingga tak ada yang membuat mereka kaget kali ini, namun mahasiswa baru lainnya memasang telinga mereka dengan baik untuk mendapat informasi yang tidak semua orang berani menanyakannya langsung pada dilara

" Kakak memiliki aksen yang berbeda, apa sebelumnya pernah tinggal diluar negeri? " Mahasiswa tersebut masih belum menyerah untuk berkenalan dengan dilara bahkan ketika ia tahu dilara sudah memiliki kekasih

" Aku berasal Kirgizstan, karena itulah aksenku berbeda " Ujar dilara tenang

" Aku hampir memuji kecantikan gadis Astana, ternyata kakak tidak berasal dari sini, untung saja aku belum melakukannya " Balasnya seraya tersenyum simpul

Bahkan teman-teman dilara membelalakkan matanya dengan serangan tak terduga itu, mahasiswa baru tahun ini benar-benar memiliki nyali yang tinggi

" Boleh aku tahu mengapa kakak memilih kuliah di Astana?

" Karena aku tidak perlu mempelajari bahasa baru, setidaknya dua negera ini memiliki bahasa yang mirip "

" Ohh itu masuk akal "

Acara penyambutan itu berakhir meriah, semua orang terlihat menikmatinya, kini dilara dan teman-temannya juga sudah kembali ke asrama mereka

" Mahasiswa baru sekarang benar-benar bernyali besar, mereka bahkan berani menggoda seniornya didepan banyak orang " Celoteh Nazira teman sekamar dilara

" Kau benar, mereka berlagak seperti lebih tua dari kita " Sahut yang lainnya

" Elyas pasti lebih lelah dari kita karena sering bertemu orang-orang seperti itu "

" Tapi ada satu hal yang masih membuatku penasaran, apa kekasih yang selalu kau bicarakan ini benar-benar ada Elyas? " Tanya Raushan

Dilara sempat terdiam beberapa saat

" Setelah dipikir-pikir, aku juga penasaran dengan hal itu, awalnya memang aku percaya, tapi setelah melihat keseharian mu, kau justru terlihat seperti wanita single sejati, sungguh " Kata Sezim yang mengundang gelak tawa yang lainnya

" Mengapa kalian berfikir begitu? " Dilara berusaha tetap tenang walaupun berbohong bukanlah keahliannya

" Ya coba kau bayangkan saja, setiap harinya kau hanya menelfon ibumu, saat liburan kau juga hanya menghabiskan nya dirumah bersama ibumu, kau juga tidak pernah berkencan selama tinggal di asrama, dan hanya menghabiskan waktu senggang di kamar, menurutmu memangnya ada orang yang memiliki kekasih dengan keseharian seperti ini? " Jabar Raushan

" Ayo jujur saja pada kami Elyas, kau pasti membual soal memiliki kekasih kan?, kau melakukan nya hanya agar mereka berhenti mendekatimu ", Tuduh Sezim

" Jangan-jangan selama ini kau sedang menyukai seseorang? Makanya selalu menolak pria yang mendekati mu ", seru Nazira

Pungguk Merindukan BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang