Bab 22

4K 187 1
                                    

Nyonya Bushra bisa melihat sorot kemarahan dimata Hulya walau ia tidak mengucapkan sepatah katapun

Itulah respon yang layak diterima oleh nyonya Bushra, beliau sama sekali tidak mengabaikan itu

" Izinkan keluarga Evrioglu merawat bayi itu, kumohon pada kalian, Aku memanglah tidak tahu malu untuk meminta hal lainnya, tapi bisakah kalian berjanji untuk tidak menemui Emir ataupun mengambil anak itu lagi dari kami, keluarga ku telah bersalah pada keluarga mu, tapi suamiku benar-benar sudah bertekad dengan keputusan nya, demi kebaikan kita bersama, ku harap kalian bisa memaklumi ini, aku akan memastikan kalian hidup tanpa perlu mengkhawatirkan uang dimasa depan, dan dilara, kau masih muda nak, kau masih bisa melanjutkan pendidikan mu, tolong lupakan lah semua hal yang terjadi antara kau dan Emir, karena itulah yang terbaik saat ini, Emir tidak pernah melihat mu, dan suamiku juga pasti akan memastikan Emir tidak akan pernah punya kesempatan melihat fotomu, jadi, jika suatu saat nanti,  kau berjumpa dengan Emir dimanapun itu, tolong anggaplah kalian tidak pernah saling mengenal ", Takut jika kedua anak dan ibu itu akan melakukan hal nekat, nyonya Bushra bahkan meminta janji mereka

Dilara yang masih sangat muda kesulitan membela dan bicara tentang haknya, ia hanya bisa menatap ibunya, ia masih bergantung pada ibunya, sorot matanya seakan meminta keadilan untuk nya, namun itu sama sekali tidak terucapkan, ia berakhir hanya menatap ibunya penuh kesedihan

Walaupun Hulya tidak memiliki pendidikan yang tinggi, namun ia cukup mengerti dengan keadaan mereka saat ini, bahkan nyonya tua Bushra sudah memohon sampai seperti ini, keadaan mereka sekarang sudah berbeda, saat itu cucu mereka satu-satunya buta dan tidak ada kemungkinan bisa melihat kembali, tentu saja mereka akan menikahkan nya dengan gadis manapun selama gadis itu adalah gadis baik-baik, jika Emir bisa melihat, jangankan menikah, bahkan berkenalan pun mereka tidak mungkin, sekarang Emir sudah bisa melihat kembali, tentu pak Asad ingin cucunya juga memiliki pasangan yang sepadan dari keluarga yang setara, karena dilara sudah terlanjur hamil, alhasil mereka mengambil darah daging Emir itu dan meninggalkan dilara tetap ditempatnya, kini Zamir telah tiada, keluarganya tidak memiliki sandaran hidup, tak ada yang melindungi maupun memberi mereka nafkah lagi, hulya harus mempertimbangkan masa depan dilara, dia masih muda, bahkan jika dia terpuruk saat ini, luka itu pasti akan hilang seiring berjalan nya waktu, dilara tidak boleh hidup melarat seperti dirinya dahulu, jika memang benar keluarga Evrioglu akan memberi mereka kompensasi, maka tak ada gunanya meributkan soal anak lagi, bayi laki-laki itu akan tumbuh lebih baik dalam keluarga Evrioglu, dan itu tidak bisa dipungkiri, dia akan mendapatkan pendidikan terbaik dan segala kebutuhannya terpenuhi jika hidup bersama keluarga Evrioglu, tak akan ada yang mengejeknya sebagai anak yang tidak memiliki ibu, karena dia lahir dalam keluarga terhormat

Setelah mempertimbangkan segalanya beberapa saat, pikiran hulya kembali jernih, bahkan jika dilara ditinggalkan oleh Emir, maka dilara tidak boleh hidup tanpa sedikit pun tabungan, dia harus menata hidup nya kembali, jika sewaktu-waktu hulya tak ada disisinya lagi, dilara tidak perlu mengkhawatirkan masalah uang dimasa depan

Hulya mengenal putrinya dengan baik, tentu saja dia tidak tahu harus berbuat apa dan memberi respon seperti apa dalam keadaan seperti ini, dia belum cukup dewasa untuk menghadapi situasi menyakitkan seperti ini

Mewakili dilara, Hulya pun berjanji dihadapan nyonya Bushra yang sudah meneteskan air mata

" Kami berjanji tidak akan pernah mengganggu kehidupan anggota keluarga Evrioglu, siapapun itu, mulai dari sekarang hingga dimasa mendatang " Hulya mengucapkannya penuh penekanan, ada kemarahan di setiap kata-kata nya

Nyonya Bushra tahu dia layak mendapatkan itu, bahkan jika saat ini Hulya memaki dan menampar nya, itu masih bisa diterima olehnya, dibanding luka yang keluarga Evrioglu tinggalkan untuk mereka

Pungguk Merindukan BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang