Bab 32

3.9K 206 6
                                    

Panitia mengumumkan bahwa lomba akan segera dimulai, para peserta diharapkan untuk segera berdiri sesuai nomor peserta di meja memasak masing-masing

Saat para pengawas sibuk mengatur posisi peserta, Tiba-tiba sebuah pengumuman lain kembali terdengar

" Mohon perhatian nya, untuk para pengunjung maupun peserta serta panitia yang berada di area depan harap menepi dan tidak berdiri disekitar area depan, di ulangi untuk semua orang yang berada di area depan mohon untuk menepi dan mengosongkan area tersebut, Terima kasih ", Umum panitia dari bagian pusat informasi

Orang-orang yang hendak menuju ke area lomba juga segera menepi, walaupun panitia meminta mereka mengosongkan area depan, namun tetap saja mereka harus menepi karena jalan menuju area lomba harus melewati area depan

Dilara yang saat itu ditemani Nazira dan rekan kerja yang lain hendak menuju ke meja memasak nya juga terpaksa menepi

" Ada apa?, bukankah lomba akan segera dimulai, kenapa tiba-tiba mereka meminta orang-orang menepi? ", tanya Nazira heran

" Jika kita datang lebih awal sedikit pasti Elyas sudah tiba di meja memasaknya ", celetuk rekan lain

" Jika mereka meminta semua orang mengosongkan area depan, pasti ada sesuatu yang terjadi, mereka tidak mungkin langsung memulai lombanya tanpa menunggu semua peserta berada di posisinya kan ", celoteh yang lainnya

" Kira-kira apa yang terjadi ya?", ujar Nazira

" Aku juga tidak tahu, seharusnya lomba akan dimulai dalam beberapa menit lagi ", kata dilara yang juga bingung

Beberapa orang terlihat mencari sesuatu di area depan, mereka bahkan mencari disetiap sudut yang ada

Orang-orang yang diminta untuk menepi juga mulai bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi

" Apa seseorang kehilangan handphone nya? ", ucap seseorang dalam kerumunan

" Mungkin ada yang menjatuhkan perhiasannya "

" Bisa jadi itu sebuah dompet, tapi sebanyak apa uangnya sampai harus meminta semua orang menepi seperti ini "

" Aku yakin sekali jika yang jatuh itu setidaknya pasti kalung emas atau cincin berlian dengan puluhan karat, jika tidak mana mungkin mereka membuang-buang waktu seperti ini untuk sesuatu yang tidak berharga "

Orang-orang mulai bertanya-tanya dan berspekulasi sendiri dalam kerumunan yang menunggu beberapa panitia yang terus melakukan pencarian

Dilara dan rekan-rekannya hanya bisa menunggu sampai barang yang dimaksud itu ditemukan

Hingga seorang panitia yang juga merupakan karyawan senior di perusahaan mencari didekat area dilara dan rekannya berdiri

Karena penasaran, akhirnya salah satu dari mereka pun bertanya sebenarnya apa yang mereka cari

" Maaf Pak, sebenarnya para panitia sedang mencari apa? ", tanya rekan dilara pada panitia yang terlihat hampir seusia mereka

" Ohh kalian rupanya ", panitia tersebut merasa familiar dengan kelompok dilara

" ku harap kalian bisa bersabar hingga barang ini ditemukan atau lomba tidak akan bisa dimulai, ada juri yang kehilangan barang berharganya, dan tempramen nya sangat buruk, bahkan pak Ferit sulit menenangkan nya", cicit panitia tersebut dengan nada sedikit kesal

" Memangnya apa barang yang hilang? "

" Mungkin jam tangan Rolex nya jatuh ", sahut Nazira yang penasaran

" Jika itu memang jam tangan mahal, kami pasti sudah memaklumi nya, masalah nya barang yang hilang itu hanya sebuah gelang rajut hitam biasa ", seru sang panitia

Pungguk Merindukan BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang