Jerman
" Kakek, bagaimana dengan dilara dan keluarga nya? Mereka sudah tahu tentang operasiku kan? " Tanya Emir yang yakin sekali bahwa keluarga nya sudah mengabari keluarga dilara tentang kondisinya saat ini
" Tentu saja, kakek sudah meminta seseorang untuk pergi ke desa dan memberitahu mereka ", Sebuah kebohongan terucap begitu saja dari pak Asad yang bersikap tenang
Saat itu ketika pak Asad kembali ke apartemen, dia benar-benar meminta seseorang di Kirgizstan untuk mengecek keadaan keluarga dilara, namun bukan untuk memberitahu keberadaan mereka yang sudah di Jerman karena operasi mata Emir
***
Kepanikan terjadi di balai pengobatan, setelah air ketuban dilara pecah, para perawat yang berjaga segera memanggil bidan didesa untuk berkonsultasi tentang persalinan dilara
" Dilara akan melahirkan lebih awal? " Tanya Hulya pada sang bidan
" Bukankah seharusnya aku melahirkan bulan depan? " Tanya dilara yang sedang menahan sakit
" Hal seperti ini bisa saja terjadi karena berbagai faktor bu, sebaiknya kita mempersiapkan segala sesuatu untuk persalinan dilara, karena ketuban nya sudah pecah, maka dilara harus segera melahirkan anaknya " Ujar bidan tersebut
Orang-orang di balai pengobatan saat itu pun sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk persalinan dilara
Dilara juga segera di masukkan kedalam ruang bersalin
Sementara menunggu hingga dilara benar-benar bisa melahirkan, tiba-tiba ruslan datang bersama istrinya ke balai pengobatan
Hulya yang sedang panik dengan persalinan yang tiba-tiba lebih cepat dari jadwal yang seharusnya cukup kaget setelah melihat kedatangan ruslan dan istrinya
Untuk beberapa saat ia kembali pada ingatan nya tentang berita kematian suaminya, air matanya seketika berlinang saat istri ruslan tiba dan memeluk nya dengan erat
Tak ada kata yang terucap, keduanya menangis tersedu-sedu
Ruslan juga terlihat sangat terpukul setelah kepala desa mendapat berita kematian Zamir dari polisi dan memberitahu dirinya, polisi meminta pihak keluarga menjemput jenazah Zamir dirumah sakit
" Hulya, polisi meminta pihak keluarga menjemput jenazah Zamir dirumah sakit ", desis istri ruslan salma yang sudah berderai air mata
" Mereka tidak membiarkan orang lain yang menjemput kecuali keluarga, jika tidak kami pasti sudah menjemput Zamir, jenazah nya harus segera di makamkan Hulya "
" Dilara akan melahirkan, bagaimana ini salma " Ucap hulya dengan suara sengau
Salma dan ruslan terlihat tertegun beberapa saat, namun salma segera kembali pada kesadaran nya
" Tidak apa hulya, kepala desa bersama istrinya bersedia menemanimu pergi ke rumah sakit di pinggir kota, mereka sudah mengatakannya pada kami, awalnya aku juga hendak ikut, tapi karena dilara akan melahirkan, biar aku dan ruslan berjaga disini, kau pergilah ke rumah sakit bersama kepala desa dan istrinya, mereka sudah meminjam mobil"
Hulya yang masih dalam keadaan menangis pun terpaksa berpamitan pada salma dan perawat yang berjaga dan menitipkan dilara pada mereka
Melihat hulya yang masih ling lung, salma juga meminta ruslan mengikutinya dibelakang untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu yang buruk pada hulya dalam perjalanan kerumah kepala desa
Akhirnya proses persalinan dilara pun dimulai setelah beberapa lama berada dalam ruang bersalin
Tak ada ibu disisinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Pungguk Merindukan Bulan
General FictionKisah tentang pewaris keluarga kaya yang buta namun dijodohkan dengan gadis penggembala ----- Karena kecelakaan hebat yang terjadi pada ayah dan anak itu, keluarga Evrioglu harus merelakan kematian kepala keluarga mereka dan hanya menyisakan satu c...