Rombongan murid TK dan pendampingnya pun pergi menggunakan bus sekolah
Tujuan pertama mereka adalah kebun binatang, semua murid terlihat riang gembira sepanjang perjalanan
Dilara dan Aigul juga sangat menikmati perjalanan ini
Setibanya rombongan anak-anak itu, mereka pun turun pelan-pelan dari bus, setelah semua orang turun dan diberi arahan oleh Aigul, barulah mereka semua masuk ke area kebun binatang
" Lihat itu, kalian masih ingat itu hewan apa? ", tanya Aigul pada anak-anak
" Burung merak ", seru anak-anak serentak
" Benar, lihat bulunya, lebih cantik dari pada yang kita lihat dilayar proyeksi sekolah kan? "
" Iya bu Aigul, burung merak lebih indah saat kita lihat langsung ", ucap salah satu anak
" Nahh, kalau hewan yang disana, itu hewan apa? ", tanya Aigul lagi
Anak-anak terlihat berfikir
" Anoa bu ", ucap Yagis
" Wahh, hanya yagis yang masih ingat nama hewan itu?"
" Lain kali kita akan belajar kembali tentang nama-nama hewan agar kalian semua mengingatnya ya", tambah Aigul dengan wajah ceria
Rombongan tersebut kembali melanjutkan perjalanan mereka berkeliling kebun binatang
Yagis yang berjalan beriringan dengan dilara terus menggenggam tangannya sepanjang jalan, bagi dilara anak-anak memang seperti itu, mereka akan merasa aman saat menggenggam tangan seseorang saat berjalan, jadi dia dengan senang hati melakukan nya
Di sisi jalan terdapat beberapa pohon yang cukup rindang, beberapa anak dari pengunjung lain terlihat melempari pohon tersebut dengan batu kecil, dilara dan pendamping lainnya tidak terlalu memperhatikan nya, karena mereka terlihat seperti anak-anak pada umumnya yang masih senang bermain, lagi pula yang mereka lempari hanyalah pohon besar
Namun beberapa saat kemudian, anak-anak tersebut berlari sambil memanggil ibu mereka, dilara yang mendengar teriakan mereka segera melihat ke sumber suara
Di udara ada sekelompok tawon terlihat berterbangan
Semua pengunjung yang melewati jalan itu seketika berhamburan, begitu juga dengan anak-anak TK, Aigul dan pendamping lainnya juga segera menuntun anak-anak menjauh dari arah tawon muncul, saat dilara memastikan semua anak telah ikut berlari bersama Aigul, justru ia mendapati Yagis masih berdiri disana termangu melihat sekelompok tawon itu, dilara tak punya waktu membawa Yagis lari saat ia melihat tawon-tawon itu mulai terbang ke arah Yagis, spontan dilara memeluk Yagis dan menghadang tawon-tawon itu menyerangnya
Dalam sekejab, beberapa sengatan terasa di lengannya, dilara masih memeluk Yagis dengan erat, ia takut jika tawon itu bisa menyengat Yagis juga, karena itu benar-benar menyakitkan
Setelah beberapa saat berlalu, Tiba-tiba tawon itu mulai pergi dan tidak mengerumuni dilara dan Yagis lagi, para petugas kebun binatang datang untuk mengusir tawon itu dan segera membawa dilara dan Yagis yang ketakutan ke ruang kesehatan
Entah sejak kapan Yagis menangis tersedu-sedu, saat berada diruang kesehatan, Yagis menangis sangat keras sambil menunjuk-nunjuk ke arah dilara yang sedang mendapat perawatan
Aigul dan pendamping lainnya segera memulangkan anak-anak ke sekolah karena kejadian yang tidak menyenangkan itu, suasana mulai tidak kondusif dan anak-anak ketakutan karena keberadaan tawon sebelumnya
Setelah Aigul memulangkan anak-anak, ia kembali sendirian ke kebun binatang untuk menjemput dilara
Tangan hingga siku dilara terlihat kemerahan dan bengkak karena sengatan tawon, setidaknya rasa sakitnya sudah berkurang sedikit setelah diberi obat
KAMU SEDANG MEMBACA
Pungguk Merindukan Bulan
Narrativa generaleKisah tentang pewaris keluarga kaya yang buta namun dijodohkan dengan gadis penggembala ----- Karena kecelakaan hebat yang terjadi pada ayah dan anak itu, keluarga Evrioglu harus merelakan kematian kepala keluarga mereka dan hanya menyisakan satu c...