intimacy issues 30

67.4K 1.2K 13
                                    

Happy Reading 🐻

🐯🐯🐯🐯🐯

Typo? Tandain!

~~~~~~~~~~~~~~

Tak seharusnya Hanna mempercayai ucapan Azka. Tidak bermain katanya? Ck, Azka pria dewasa bukan bayi yang akan tertidur begitu saja jika mulutnya tersumpal dengan puting payudara.

Tak ada yang bisa Hanna lakukan selain meremat rambut Azka sambil menahan desahannya. Lidah Azka benar benar sangat lihai memainkan kedua putingnya secara bergantian.

"Aaahhhh." Hanna memejamkan mata kala suara desahanya keluar begitu saja. "Udah hnghhh putingku kebas."

Hanna meremang saat tangan Azka mengelusi ceruk lehernya lalu turun melewati lengan hingga berhenti di vaginanya. Azka menyingkap gaun Hanna lalu menyusupkan tangan ke dalam cd setelah menyudahi kulumannya di puting Hanna.

"Aku nggak bisa nahan ternyata." Azka memandang Hanna sambil menelan ludah dengan kasar. "Udah basah sayang."

bisikan Azka serta elusan di bibir Vaginanya membuat Hanna tersentak. Hanna menggeleng lemah kemudian meremat bahu Azka dengan erat.

"Gara gara kamu." Nyaris berbisik Hanna bersuara. Ia lemas tak berdaya akibat titik sensitifnya di kerjai oleh Azka.

"Boleh aku lanjut?"

Dahi Hanna mengkerut dalam. Azka meminta izin kepadanya namun belum sempat dirinya mengiyakan pria itu malah sudah memulai aksinya.

"Anghhh."

Azka mengucaki klirotis Hanna setelah membuang celana dalam gadis itu asal. Hanna mencoba mengantupkan pahanya namun Azka menahannya dan semakin mempercepat jarinya mengerjai benda sebesar biji kacang tersebut.

Azka menyudahi kegiatannya dan memandang Hanna yang terlihat kecewa. Ia melepas seluruh pakaiannya kemudian menatap vagina Hanna yang merah merekah serta berkedut kedut ingin sesuatu.

"Siap sayang?"

"Pelan pelan." Hanna menatap Azka yang telah memposisikan diri di telah tengah pahanya. Meskipun sebelumnya sudah pernah di masuki namun Hanna yakin vaginanya pasti akan terasa sakit mengingat batang milik Azka besarnya begitu lumayan untuk lubang kecilnya.

Azka menanggapinya dengan senyuman sebelum mengarahkan penisnya ke lubang vagina Hanna. "Nggak janji." deru nafas Azka memberat. Ia mengelus paha Hanna lalu menepuk nepuk vagina Hanna dengan penisnya.

"Hnghhhh!"

Tubuh Hanna terpelonjak saat Azka menghentak penisnya tanpa aba aba. Mereka sama sama melenguh, bahkan Azka sampai mengumpat dalam hati karena miliknya seperti memerawani milik Hanna untuk yang pertama kali. Sangat sempit.

"Aku bilang pelanhhh."

Pukulan di dadanya membuat Azka mengalihkan atensinya kepada Hanna di bawahnya. Azka merendahkan tubuhnya lalu menangkup pipi Hanna dengan pinggul yang bergerak pelan.

"Aahhh hnghhh."

"Masih sakit?"

Hanna menggeleng dengan mata terpejam. Sakitnya hanya sebentar lalu setelahnya di gantikan dengan rasa nikmat saat Azka bergoyang pelan. Vaginanya terasa gatal dan juga geli di waktu yang bersamaan.

"Aahhh aahhhh nghhhh."

Hanna meremat rambut Azka guna menyalurkan rasa nikmat di intinya. Azka masih bergerak pelan dan oleh karena itu Hanna langsung menggerakkan tubuhnya berlawanan arah.

"Unghhh Hanna."

"Aahhh iya lagihh lebih hnghhh."

Azka menuruti permintaan Hanna. Ia mempercepat hentakannya kamu memangut bibir Hanna yang tak henti hentinya mengeluarkan desahan.

intimacy issuesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang