“Habis ngapain kalian?”Suara Adelio yang tiba-tiba saja berseru kencang dan dingin, membuat langkah Annchi di tengah tangga jadi terhenti. Teman-temannya yang lain yang sedang berkumpul di ruang tengah jadi kompak memandanginya. Tidak hanya dirinya. Pada seseorang di belakangnya juga. Baru dia sadari Mada mengekorinya juga saat dia turun.
Hahh... Mereka, dan Adelio, pasti salah paham.
“Jangan macem-macem di rumah gue!” omel Adelio tajam. Lelaki itu sampai berdiri dari duduknya. Wajahnya sampai memerah. Auranya terlihat dingin.
Melihatnya, Annchi tanpa sadar menelan ludah.
“Nggak. Tadi gue habis dari toilet,” bantah Annchi mencoba tenang. Dia kembali menuruni tangga, masih di bawah tatapan Adelio.
Annchi menahan sebal saat Mada malah duduk di sebelahnya.
“Wah, mainnya di toilet!” ledek Jagad.
Seketika Annchi mendelik pada laki-laki yang sekarang tengah senyum-senyum menyebalkan itu. Memperkeruh suasana saja!
Yugo malah ikut-ikutan, “Di toilet rumah orang pula!” kikiknya.
“Toilet di bawah lagi diperbaiki, kan lo yang bilang, Lio.” Annchi mencoba menjelaskan pada Adelio, “Tadi kan gue udah izin sama lo, kata lo pakai yang di atas aja.”
Wajar juga sih, mereka begitu. Mereka belum tahu kalau dia dan Mada sudah ‘putus’.
“Terus, Mada ngapain?” Adelio masih belum puas. Matanya memicing melirik Mada.
“Ya nyusul Annchi lah!” sahut Mada.
“Ngapain?” Suara sentakan Adelio terdengar lagi.
Mada menatapnya dengan menaikkan sebelah alis, “Mau gue jelasin?” tanyanya menantang, “Annchi lagi ngambek. Gue samperin,” jelas Mada.
Annchi lega. Mada memberi alasan yang cukup masuk akal.
Tapi, sepertinya dia tidak boleh lega dulu.
“And then, as you know... we kiss and make up.”Seketika Annchi membelalak. APA YANG DIA KATAKAN?!
Baru saja beberapa saat lalu saling bicara serius membuat Annchi lupa Mada senang bertingkah.
Sementara, Mada menyeringai saat Adelio semakin menatapnya tajam. Tatapannya beralih pada Annchi, menggodanya dengan mencolek dagunya.
Annchi segera menepisnya.
“Pantes lo dapetin Annchi. Gitu caranya,” Daka menyeletuk.
“Buset! Kayak gue nggak berhak aja dapetin cewek gue,” dengus Mada tak terima, “Lo tau nggak lagunya Ari Lasso yang Rahasia Perempuan? ‘Ada satu bagian pada perempuan yang sangatlah peka bila disentuh oleh lelaki’. Lo tau kan, salah satu love language itu physical touch.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge Partner • 97L
عاطفية[Geng Suheri #2] "Pura-pura aja dulu. Siapa tau jadi cinta beneran." ******** Annchi Anggia harus rela selalu dikalahkan oleh Viola, siswi tercantik di sekolahnya dulu. Sejak dulu, cowok-cowok di sekolah akan datang padanya bukan untuk memikatnya, t...