ADELIO [TAHAP REVISI]

11. ALZAM?

-KHAIZURAN-

.

.

.

A

D

E

L

I

O

__________________

•

•

•

11. ALZAM?

Setelah menjalani rawat inap selama 5 hari lamanya, Adelio pun diizinkan untuk pulang oleh dokter yang merawatnya meski tetap harus menjalani rawat jalan, sekali dalam seminggu.

"Ingat kan, Del?" tanya Agatha.

"Apa?"

"Pesan dokter Danu," kata Agatha.

Adelio mengangguk malas."Iya, ingat gue. Dia nyuruh gue buat balapan lagi kan? Biar ketemu dia tiap hari," jelas Adelio mengingat ucapan dokter Danu kepadanya.

Dokter itu sempat bekerja lama untuk keluarga ARTHA sebelum kakeknya meninggal. Dan tentunya keduanya juga sedikit akrab. Dokter itu juga tau, tentang Adelio dan penyakitnya. Tentang cowok dengan alergi dan keras kepalanya.

Melihat Adelio yang datang ke rumah sakit bukan karena alergi itu, melainkan kecelakaan, tentu saja membuat Danu panik kala itu. Dia menyiapkan perawatan terbaik untuk Adelio, cucu dari orang yang telah banyak membantu hidupnya.

Lumayan lama Dokter Danu tidak bertemu dengan Adelio, karena Adelio terbilang jarang jatuh sakit, cowok itu benar benar sangat menjaga kebersihan nya semenjak tau alergi yang bisa membawakinya kepada kematian.

"Markas aman?" tanya Adelio yang duduk di atas kursi roda dan di dorong oleh Reyhan. Mereka sedang menuju parkiran rumah sakit.

Sebenarnya, Adelio sudah mampu berjalan menggunakan bantuan tongkat. Tapi kata Reyhan 'nunggu lo jalan pakai benda itu, buat gue ngerasa bahwa tenaga gue gak berguna' jadi Reyhan menggunakan tenaga yang tak seberapa itu untuk mengambil kursi roda.

"Aman, cuma sepi doang." balas Galang dengan mengemut lolipop yang ia pegang.

"Tuh kan. Gak ada gue pasti kayak ada yang kurang, ya gak?" ucap Adelio dengan tingkat ke pede an di atas rata rata.

"Dih, mulai lagi narsisnya," ledek Agatha.

"Oh ya, besok gue mau langsung ke kampus," ucap Adelio dan kursi rodanya malah berhenti di dorong oleh Reyhan.