Luka

817 42 0
                                    


-KHAIZURAN-

.

.

.

A

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A

D

E

L

I

O

__________


''Jangan menangis dan terluka Za, atau aku tidak akan pernah memaafkan diri ku sendiri''

_Adelio Artha Pradipta_




sudah seminggu lamanya, Adelio pergi ke surabaya tanpa memberi Aizza kabar, cowok itu sempat memberinya sms bahwa ia belum bisa memastikan kepulangannya karena masih ada beberapa pekerjaan yang harus ia urus dan mungkin akan memakan waktu dua atau tiga hari. dan pesan itu tentunya membuat Aizza menghela nafas panjang sambil merebahkan tubuhnya di kasur besar milik Adelio.

Aizza memang sering pergi ke kamar Adelio, jika ia merindukannya. karena disana ia merasa lebih tenang dan seakan Adelio ada di samping nya, sesekali ia membaca buku diary yang Adelio tulis tentang dirinya yang membuat cewek itu terkekeh sendiri di dalam kesunyian. Ia kadang mengajak shaera untuk menginap di rumah nya agar tidak terlalu sepi, karena ia tau bahwa sahabatnya yang satu itu memang cukup berisik dan selalu membuat rumah yang sepi terasa ramai.

Baru saja Aizza ingin menutup matanya, suara nontifikasi dari ponselnya membuat nya kembali membuka mata dan melihat pesan itu. Itu adalah pesan suara yang di kirim oleh cowok yang pernah membantunya waktu di jawa dulu yang ia tau namanya adalah Devan.

Devan

...''Kamu adalah cewek pertama yang buat aku secinta dan sehancur ini Al, kamu akan tetap jadi yang pertama meski di masa yang berbeda. Kalau ada cewek lainnya yang bakal singgah di hati aku, itu gak akan pernah menggantikan posisi kamu Maura Alana, aku pastikan itu''....


Jantung Aizza berdetak cepat saat mendengar pesan suara dari Devan, dan Aizza tau kalau itu bukan suara Devan, suara itu terdengar begitu familyar di telinga nya.

ADELIO [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang