ADELIO [TAHAP REVISI]

32. ALBIRU.

-KHAIZURAN-

.

.

.

A

D

E

L

I

O

_____________

Lo sentuh, gue bunuh.

-Albiru-

32. ALBIRU.

''Za, kenapa diam aja?'' tanya Adelio yang matanya sesekali melihat ke arah Aizza.

''Gak papa,'' ketus Aizza.

Ayolah Adelio, Aizza itu butuh penjelasan mengenai kedekatannya dengan Lea. Penjelasan yang spesifik, kenapa Adelio memeluk Lea yang notabenenya adalah perempuan yang haram dia sentuh.

Adelio mengangguk kecil, ''oh."

Sesingkat itukah respon Adelio atas kekesalan Aizza? Oke fine.

Hening.

Beberapa menit berlalu tanpa ada percakapan lagi antara keduanya. Kemudian Adelio menghentikan mobil di depan supermarket, yang membuat Aizza mengerutkan dahi.

Lalu dia kembali dikejutkan saat wajah Adelio sudah ada dekat jendela sebelahnya. Cowok itu membukakan pintu mobil sambil mengulurkan tangan.

''Belanja buat di rumah, Za," jelasnya yang paham dengan kebingungan Aizza.

Aizza pun mengangguk paham. Lalu bukannya menerima uluran tangan Adelio, dia malah langsung turun di celah kecil samping Adelio dan berlalu memasuki tempat itu.

Setelah mamrkir mobil, Adelio menyusul Aizza ke dalam. Cowok itu terkekeh melihat Aizza yang berjongkok di depan banyak cemilan. Tubuh kecil Aizza membuatnya terlihat imut.

Dia ikut berjongkok untuk melihat benda apa yang membuat wajah Aizza terlihat bingung seperti itu.

''Kenapa bingung?'' tanya Adelio heran. Baginya, tidak ada yang aneh di jajanan itu.

''Banyak banget, bingung milihnya. Keliatan enak semua,'' jujur Aizza.

''Kalau gitu ambil semua,'' balas Adelio dengan santai, lalu kembali berdiri tegak untuk memanggil pegawai di situ, ''Mbak!'' seru Adelio.