20. TERTUNAINYA NAZAR

931 54 4
                                    

-KHAIZURAN-

.

.

.

A

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A

D

E

L

I

O

___________

''QABILTU NIKAHAHA WA TAZWIJAHA ÁLAL MAHRIL MADZKUR WA RADHITU BIHI WALLAHU WALIYUT TAUFIQ." Adelio mengucapkan qabul dengan lantang dan tidak kalah tegas dengan pria yang sudah menjadi mertuanya sekarang.

''Bagaimana para saksi?'''

''SAH,'' ucap semua orang yang hadir disana.

''Alhamdulillah...,''

Setelah membaca doa dan sebagainya, yang mereka tunggu tunggu pun telah tiba, yaitu pengantin wanita. Seorang wanita yang Alzam bilang cukup sempurna itu menuruni anak tangga di dampingi oleh sang ibu. Wanita itu terus menunduk namun kecantikannya masih bisa di lihat oleh Adelio hingga berhasil membuatnya tersenyum singkat.

"Kalau tau, ceweknya secantik ini, dari awal juga gak bakal nolak, " batin Adelio.

Sang ibu menuntun putrinya perlahan hingga wanita itu sekarang telah duduk di samping Adelio.

Tatapan wanita itu masih ke arah lantai, tak berani menatap Adelio. Semua tamu undangan yang merupakan keluarga terdekat kedua belah pihak, tertawa kecil saat melihat Adelio dengan lembut memegang dagu wanita yang telah sah menjadi istrinya itu agar melihat ke arah nya.

Mendapat perlakuan begitu, membuatnya refleks menutup mata malu, namun detik berikutnya, mau tak mau ia pun membuka perlahan kelopak mata itu.

DEG!!!

Jantung wanita itu seakan terhenti beberapa detik ketika melihat pria yang ada di hadapannya saat ini. Wanita itu mematung di posisi duduk saat tangan Adelio mengusap kepalanya yang tertutup khimar dengan lembut. Lalu menempelkan satu telapak tanganya di ubun ubun wanita itu sambil membaca doa.

Wanita tersebut, meremas ujung bajunya, ingin berteriak dan memaki maki pria yang saat ini ada di hadapannya. Namun suaranya seakan tertahan, tak bisa ia keluarkan sedikit pun, dadanya sesak, sesak sekali.

''Allahumma inni as'aluka min khairihaa wa khairi ma jabaltahaa álaih. Wa audzubika min syarrihaa wa syarri ma jabaltahaa álaih,'' ucap Adelio kecil lalu mengecup singkat kening Aizza.

ADELIO [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang