24. DOKTER UNTUK ISTRI.

871 47 1
                                    

-KHAIZURAN-

.

.


A

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A

D

E

L

I

O

••••••

Za, gue sayang lo pakek banget, kalau lo pertanyakan alasan nya apa, gue juga gak tau. Gak perlu alasan untuk menyayangi seseorang, kan?

-Adelio-

24. DOKTER UNTUK ISTRI.

Aizza terbangun sekitar jam 16:00 petang, ia mengubah posisi tidurnya menjadi duduk, lalu matanya tertuju pada secarik kertas yang ada di meja, Aizza kemudian mengambil kertas tersebut.

Za,aku ke markas. Nanti sore pulangnya, sekalian cari makan malam buat kita, kalau lapar di kulkas ada makanan yang tadi Umi kasi, jangan rindu

From: orang ganteng pada masanya😎
Note: sudah berangkat pada pukul 13:20 (tidak lebih, tidak kurang)

Aizza langsung memutar bola matanya malas saat membaca surat dari Adelio, dia sebenarnya sedikit kesal karena adelio meninggalkan nya di rumah sendirian. Kalau saja di rumah ini ada Shaera, pasti Aizza tidak akan peduli kemana pun Adelio pergi, tidak pulang pun, bukan masalah besar untuk Aizza.

Oh ya, Aizza baru mengingat sahabatnya yang satu itu, sudah cukup lama mereka tidak bertemu, sejak Shaera libur karena harus mengurus ayahnya yang sedang sakit, Aizza merasa kesepian di kampus. Shaera tau kalau Aizza akan menikah, tapi bukan dengan Adelio melainkan dengan Alzam.

Sejak tiba di rumah Adelio tadi, perut Aizza terasa sakit. Awalnya, dia berharap dengan tidur rasa sakitnya akan berkurang, tapi perutnya malah terasa semakin sakit. Padahal, ia berencana akan menyusun pakaiannya ke lemari.

Aizza berusaha berjalan turun dari kasur menuju kamar mandi. Dia harus mandi karena badannya terasa sangat lengket.

Setelah menghabiskan waktu sekitar 20 menit, Aizza pun keluar dengan menggunakan handuk hanya sebatas lutut, Aizza pun mencari pakayan di kopernya. Tak lama kemudian terdengarlah suara ketukan pitu dari luar.

ADELIO [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang