26. TENTANG SI BATU DAN LUKANYA.

793 47 1
                                    

-KHAIZURAN-

.

.

.

A

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A

D

E

L

I

O

___________________

Tetaplah kuat dan keras seperti batu Rey, jangan biarkan orang orang seenaknya hancurin mental lo,

-Adelio-

26. TENTANG SI BATU DAN LUKANYA.

Adelio terbangun pukul 03:00 pagi, ia tidak bisa tidur lagi setelah mendengar kabar kalau panti asuhan yang baru ia bangun 3 tahun lalu mengalami kebakaran kecil.

Syukurnya, tidak ada korban dalam kebakaran itu. Pria yang masih menggunakan piyama tidur itu pun langsung bangkit dari posisi tidurnya untuk mengambil wudu, kemudian menjalankan salat sunah tahajut.

Biasanya, Adelio akan menunggu waktu subuh tiba. Tapi kali ini, selesai salat, dia langsung mengganti pakaian lalu mengambil asal jaket kebanggaannya.

Adelio berjalan keluar, matanya melirik singkat kamar yang ada di hadapannya. Tak ingin membuang waktu, Adelio pun bergegas meraih kunci motornya dan langsung melesat tanpa memberitahu Aizza lebih dulu.

Adelio mengendarai motor dengan cukup kencang tanpa peduli dengan keselamatan di gelapnya malam. Keadaan jalan masih terlihat sepi, hanya ada beberapa orang saja yang melintas. Pikiran Adelio terus tertuju pada anak-anak yang selalu ia sayangi seperti adiknya sendiri.

Dulu Adelio sempat bingung, mau ia apakan harta sang kakek yang cukup banyak itu. Perlu di ingat, bahwa Adelio bukan termasuk orang yang suka menghamburkan harta di dunia hiburan.

Sampai akhirnya, ia mendapatkan saran dari salah satu sahabatnya-Reyhan, lelaki yang besar tanpa kedua orang tua, dia tumbuh di panti asuhan selama belasan tahun lamanya.

Pertemuan dengan Adelio dan Blues Eagle, membawa perubahan besar dalam hidup Rey. Disana lah ia merasa di cintai dan di anggap ada.

Flashback on;

"Han, gue bingung mau gue bawa kemana harta kakek. Bukan apa-apa nih, gue cuma gak mau kalau harta itu salah gue pergunain,'' tutur Adelio pada Reyhan di saat keduanya cabut dan nongkrong di atas pohon mangga belakang sekolah.

ADELIO [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang