18. PERIHAL NAZAR

721 51 4
                                    

-KHAIZURAN-

.

.

A

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A

D

E

L

I

O

____________


"Gue masih mau berjuang, meski lelah. Cuma mau buktikan, bahwa dia berbeda,"

-Adelio-

18. PERIHAL NAZAR.

''Adelio,'' panggil seseorang yang baru saja datang dengan motornya.

Tanpa menoleh, Adelio menyahut, namun matanya masih fokus pada benda Gepeng di tangannya, "Hm, ngapain lo kemari?"

''Gue udah lamar dia," ungkap Alzam dengan santainya.

''Terus?'' tanya Adelio yang masih saja memainkan gamenya seolah olah tidak terlalu peduli. Tapi nyatanya, dia ingin mendengar kelanjutan cerita Alzam tentang calon kakak iparnya itu. Kepo dikit gak papa kali ya?

''Terus apanya?'' tanya Alzam yang kurang mengerti maksud ucapan Adiknya. Entah artinya mengabaikan atau penasaran dengan kelanjutan.

''Terus di terima gak?'' tanya Adelio memperjelas pertanyaannya.

''Eumm, diterima lah orang gue ganteng,"

''Jadi masalahnya apa? kenapa muka lo kusut gitu?"

''Gue bingung,"

''Lo yang setuju dengan keputusan Abi, kenapa sekarang malah bingung huh? kalau lo memang gak mau, kenapa gak di tolak aja dari awal? lagian mesti banget ya sama tu cewek? batalin aja kalau emang cewek yang ini jelek, jorok atau apalah itu, gak usah di paksa,'' ucapan Adelio memang semudah melempar batu kelaut. Gak di filter dulu kalau ngomongin orang. julid amat mulutnya, bang.

''Ceweknya cantik, baik, imut, solehah juga, kalau ngomong lembut, wajahnya bikin hati adem dan satu lagi, gak modal caper," ungkap Alzam

''Ya kalau sempurna gitu kenapa mesti mikir lagi sih, Zam. Ribet amat hidup lo, gas terooos!! "

''Bukan gitu wahai Alfareezel, nasib ayang gue yang di Yaman sono gimana? gue udah rencana mau ngelamar dia pas dia balik kemari, gue gak sanggup nyakitin hati dia,'' ucap Alzam, berharap adiknya bisa mengerti ucapannya.

ADELIO [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang