ADELIO [TAHAP REVISI]

Sekamar

-KHAIZURAN-

.

.

.

A

D

E

L

I

O

_______________

Adelio bangun perlahan dari tidur nya, luka di tangan dan kaki nya masih terasa nyeri. Tapi ia tetap berusaha bangun untuk salat tahajud, waktu subuh sebentar lagi pun akan tiba. Pria itu mandi untuk membersihkan luka yang ada di tubuh nya, setelah itu, langsung memakai pakaian putih lalu melaksanakan salat tahajud.

Tak berselang lama setelah tahajud, azan subuh pun berkumandang diiringi suara ketukan pintu dari luar. Adelio bangkit dan membuka kan pintu lalu tersenyum ke wanita yang ada di hadapan nya, Aizza berjalan sempoyongan karena mata yang masih mengantuk. Tadi malam, wanita itu begadang karena susah untuk tidur akibat menunggu adelio pulang. Meski menunggu di kamar, tetap saja kan nama nya menunggu, Aizza baru bisa tidur saat mendengar suara pintu kamar Adelio terbuka yang menandakan kalau pria itu sudah pulang.

Adelio menjadi gemas sendiri melihat Aizza yang sesekali terangguk sambil berjalan masuk ke kamar nya. ''Ngantuk banget, Za?'' tanya Adelio sambil membentangkan sajadah untuk Aizza. lalu dia langsung berdiri di tempat nya.

Aizza cukup malas menjawab pertanyaan itu ''Salat terus, Del'' titah Aizza lembut.

Adelio langsung takbiratul ihram lalu mulai membaca kan ayat suci al quran, mendengar suara Adelio yang merdu itu entah mengapa membuat ngantuk Aizza hilang begitu saja. Ia menyimak setiap ayat yang di bacakan Adelio dengan fasih nya. Mungkin Adelio bisa di kata kan hampir mendekati sempurna dan melebihi dari ekspetasi nya selama ini, tapi entah mengapa Aizza merasa berat untuk menerima pernikahan ini. Mungkin ini tentang waktu, fikir nya.

Awal nya Aizza masih khusyuk dalam salat nya, namun beberapa pertanyaan muncul di benak nya saat melihat lengan baju putih Adelio sedikit memerah.

''Assalamualaikum warahmatullah''

Adelio membalikkan badan dan menghadap ke Aizza, saat pria itu mengulurkan tangan nya ke Aizza, bukan nya di salim melainkan di tarik paksa oleh Aizza. Wanita itu membuka kancing di lengan baju Adelio lalu menarik nya ke atas perlahan, hingga memperlihat kan luka yang lumayan parah di sana. Aizza menatap Adelio penuh introgasi yang membuat Adelio mengangkat alis nya.