⚠️ banyak kata-kata kasar
--------------------------------------------------------PLAAAK
"Dasar Brengsek!!"
BUUGGHH
DUUKK
DUK
BRAAAAK
"PEMBUNUH!"
"A-ay...a-ayah.."
PLAAAK
"KAU BUKAN ANAKKU LAGI, SIALAN! ANAKKU SUDAH MATI!!
..KAU MEMBUNUH KEDUA ANAKKU!!"
BUUUGHH
BUUGH
BRAAAK
"Berhenti memukuli anakmu sendiri, bajingan!"
Tubuh Rajendra membentur lemari kayu penuh debu di belakangnya. Dorongan Alexandro sangat kuat.
"Bukan urusanmu." ucap Rajendra dingin
"Akan menjadi urusanku jika anak ini mati di tangan Ayah sepertimu."
Alexandro mendekat pada Varish yang sudah babak belur, terkapar di lantai gudang rumah mereka. Darah mengucur dari kepala, hidung serta sudut bibirnya.
Wajah rupawannya tertutup oleh lebam biru keunguan, tangan dan kakinya pun sama bahkan di beberapa bagian terdapat luka sobek. Baju yang dipakainya sudah koyak dimana-mana."Dia bukan lagi anakku! AKU TIDAK SUDI MEMPUNYAI ANAK SEORANG PEMBU-
"VARISH BUKAN PEMBUNUH, BAJINGAN!" teriak Alexandro
"KAU TIDAK TAHU APA-APA! MINGGIR!" Rajendra mendekat kearah Alexandro dan Varish
"Maju satu langkah lagi dan aku akan melubangi kepalamu."
Rajendra diam ditempatnya, tidak menyangka bahwa Alexandro mengacungkan pistol kearahnya. Rajendra harusnya ingat, kemana pun sahabatnya itu pergi selalu ada senjata tajam bersamanya.
"Ayo, mendekatlah.. kau bilang ingin membunuh anakmu sendiri." tantang Alexandro melihat Rajendra menghentikan langkahnya
"Aku tidak bilang begitu."
"Lalu kau sebut apa kelakuanmu itu, memukuli anak sendiri hingga terkapar!?"
"Aku hanya memberinya sedikit pelajaran!" ucap Rajendra tak terima
"Pelajaran apa, Anjing! Orang tua macam apa kau ini, Ha!"
"Diam dan pergilah, aku tidak punya urusan denganmu."