Harapan Baru

442 53 19
                                    

"Asaa boleh pulang sekarang kan, nenek cantik?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Asaa boleh pulang sekarang kan, nenek cantik?"

Shenna tersenyum mendengar pertanyaan dari Arasyaa.
"Kita tunggu Kakek Vic dulu ya, sayang."

Arasyaa mengangguk. Anak itu duduk di kursi roda dengan selang oksigen yang masih menghiasi wajah tampan menggemaskannya, sembari melihat Shenna yang mondar-mandir merapikan barang di kamar rawat.

Sandra masih menemani Varish yang sudah dipindahkan dari ruang intensif ke kamar rawat pavillion di samping kamar Arasyaa. Shenna datang bersama Vicenzo tadi pagi, sebelum menemui Arasyaa yang saat itu masih bersama Ivander, Shenna terlebih dahulu mengurus berkas pemeriksaan Arasyaa.

Setelah selesai, Shenna bergegas menuju kamar Arasyaa karena Ivander bilang dirinya akan ada rapat setelah ini. Wanita yang masih cantik di usia yang tak lagi muda itu dengan senang hati mengurusi semua keperluan Arasyaa yang sudah dianggapnya seperti cucu sendiri.

Shenna dan Vicenzo sama seperti Rajendra. Status mereka sudah menjadi kakek dan nenek, bahkan mereka berdua dua tahun lebih dulu menyandang gelar kakek dan nenek.

Arsenio memiliki seorang putri cantik yang kini sudah genap berusia 8 tahun. Namanya Nagischa, Arasyaa beberapa kali bertemu dengan cucu Shenna saat anak itu menginap di kediaman keluarga Garson. Arsenio jarang membawa putrinya saat mampir ke rumah orang tuanya, entah apa alasannya.

KLEEEK

Shenna mendongak, melihat siapa yang masuk.

"Kakek Vic..!" panggil Arasyaa semangat

"Hai, jagoan. Sudah siap untuk pulang?" tanya Vicenzo dari ambang pintu.

Shenna melipat selimut kesayangan Arasyaa, melihat Sang suami yang datang sendirian tanpa ada staff rumah sakit lainnya.

"Kau sendirian?" tanya Shenna

Vicenzo melirik sekilas kearah istrinya, lalu berjongkok menyamakan tingginya dengan Arasyaa yang duduk di kursi roda.
"Ya.. semuanya sudah selesai. Asaa bisa pulang sekarang."

"Yeaaay..!" pekik Arasyaa

Vicenzo dan Shenna tersenyum gemas. Beberapa hari ini mereka tidak bisa melihat senyuman menggemaskan Arasyaa, bahkan rengekan yang biasanya terdengar sangat manja berubah menjadi rengekan kesakitan.

"Asaa..!" panggil seseorang

"Mama! Asaa boleh pulang hari ini! Ayo kita pulang ke apamen!" teriak Arasyaa mengetahui Sang Ibu yang memanggil namanya

Sandra terlihat bingung. Perempuan itu mendekat ke arah putranya dan berjongkok menggantikan Vicenzo yang sudah berdiri di samping Shenna.

"Asaa putra Mama yang paling hebat, maaf ya sayang...
..
..m-mama tidak bisa.. bukan..
..m-maksud Mama, belum bisa ikut Asaa pulang.." sesal Sandra

Untuk sedetik, Sandra melihat gurat kecewa dari wajah Sang putra.

"Karena Papa belum bangun ya, Maa.?" tanya Asaa pelan

After The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang