Asaa bukan Arsha!

411 58 18
                                    

Fara memasuki rumah Rajendra dengan langkah santai. Heels 7 centi itu mengeluarkan bunyi nyaring saat Fara melangkah.

Hari masih terbilang pagi, dan keadaan rumah Rajendra sepi. Hanya beberapa orang lalu lalang mengerjakan tugasnya.

Fara berhenti saat melihat 3 orang sedang sibuk di garasi mobil,
"Heh..mobil sebanyak itu hanya menjadi pajangan? sayang sekali." gumamnya

Ada lebih dari 10 mobil yang berada di garasi tersebut, belum beberapa mobil lagi di garasi lainnya. Rajendra hanya punya 2 mobil, tipe sedan dan van. Pria tua yang kini bergantung dengan kursi roda karena kesehatannya yang menurun, lebih menyukai memakai mobil jenis van besar yang sudah dimodif untuk memudahkan dirinya keluar-masuk mobil tanpa bantuan orang lain.
Sedangkan mobil lainnya, adalah milik ketiga putranya.

Rajaa adalah pemilik terbanyak dari sekian mobil yang terparkir rapi di garasi, kemudian Varish lalu Varsha dengan jumlah mobil yang hampir sama. Varish lebih suka mengoleksi motor sport dan motor balap lainnya. Sedangkan Varsha, mobil miliknya sebagian besar adalah hadiah dari Rajendra.

Kini, saat dua diantara tiga bersaudara itu pergi, mobil-mobil itu hanya menjadi pajangan di rumah Rajendra. Varish hanya memakai satu-dua mobil untuk mobilitasnya pergi ke kantor. Alexandro pernah bercanda untuk menjual beberapa mobil itu dan harus ikhlas saat pelipisnya mendapat tiga jahitan diakibatkan terkena lemparan stick golf milik Rajendra.

Setiap petang sebelum dirinya bersiap untuk tidur, Rajendra selalu menyempatkan untuk memandangi deretan mobil itu dalam diam. 10-15menit setiap hari, jika kondisi tubuhnya tidak memungkinkan, ia akan memandangi garasi mobilnya melalui balkon ruang atas.

Fara masuk ke rumah utama melalui pintu belakang, disana ia melihat Arasyaa duduk sendiri di teras rumah belakang dengan mainan di pangkuannya.

Fara masuk ke rumah utama melalui pintu belakang, disana ia melihat Arasyaa duduk sendiri di teras rumah belakang dengan mainan di pangkuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei Boy.. kenapa duduk disini? dimana temanmu?" tanya Fara mendekati Arasyaa

Arasyaa tersenyum manis sebelum menjawab pertanyaan Fara,
"Asaa kan tidak punya teman disini, Mommy Boss."

Fara merotasikan matanya pelan, suami tercintanya pasti yang menyuruh Arasyaa untuk memanggilnya dengan tambahan boss.

Wanita yang awet muda itu duduk berjongkok di samping Arasyaa,
"Hei.. kakimu sudah tidak sakit? nafasmu normal? tidak sesak?"

Fara tidak terlalu suka dengan anak kecil, alasannya adalah dia tidak yakin bisa memposisikan dirinya dan berkomunikasi dengan anak kecil. Namun tidak untuk Arasyaa, meskipun masih bocah, Arasyaa adalah anak yang pandai dan sedikit lebih dewasa dari teman sebayanya.

Jadi Fara santai saja dan tidak bingung saat bersama Arasyaa, karena bocah itu akan mengerti semua kalimatnya meskipun nada bicara Fara bisa dibilang tidak menarik dan sangat datar untuk anak kecil.

"Sebenarnya Asaa kelelahan makanya duduk disini, kaki Asaa sedikit kram."

"Bagus. Anak yang baik selalu jujur. Mau Mommy gendong?"

After The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang